Al Thani mengatakan perjanjian tersebut terdiri dari tiga tahap, dimulai hari Minggu dengan tahap pertama selama 42 hari.
Kesepakatan Gencatan Senjata
Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.
Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera dan penarikan bertahap pasukan Israel dari daerah kantong tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata ini berlaku selama enam minggu dan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025
Berikut rincian kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas:
1. Pertukaran Tahanan dan Sandera
Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.
Untuk tahapan ini, yang akan menjadi prioritas adalah sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun, dikutip dari Al-Arabiya.
Dalam 42 hari pertama kesepakatan, 33 warga Israel diperkirakan akan dibebaskan.
Sebagai informasi, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan bisa mencapai 1.650.
2. Negosiasi tentang Koridor Philadelphia
Israel akan secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim dan Philadelphi.
Awalnya, Israel menginginkan peran pengawasan di Koridor Philadelphia, tetapi permintaan ini ditolak dalam kesepakatan akhir.
Tuntutan Israel untuk perwakilan tetap di Penyeberangan Rafah juga tidak diterima.
3. Fase Kedua
Negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata.
Tahap ini mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
4. Bantuan Kemanusiaan
Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama periode enam minggu gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik kesepakatan ini dan menekankan pentingnya menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata di Gaza