News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Universitas Swedia: 5 Orang Disebut Jadi Korban, Pelaku Diduga Akhiri Hidup

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENEMBAKAN DI SWEDIA - Ilustrasi penembakan. Penembakan terjadi di Universitas Risebrgska di Kota Orebro, Swedia pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Disebut, ada lima orang yang menjadi korban. Sementara, pelaku diduga mengakhiri hidup.

TRIBUNNEWS.COM - Lima orang ditembak di Universitas Risebrgska di Kota Orebro, Swedia, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Dikutip dari Associated Press (AP), polisi sudah berada di lokasi penembakan untuk melakukan pengamanan.

Tentang lima orang yang tertembak tersebut, polisi belum mengetahui luka yang diderita mereka.

Namun, polisi mengimbau kepada orang yang berada di sekolah tersebut bahwa bahaya belum berakhir.

Setelah penembakan, para siswa ditampung di gedung-gedung dekat sekolah. Sementara, bagian lain dari sekolah telah dijaga oleh pihak berwenang.

Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strommer, mengungkapkan pemerintah akan terus memonitor terkait kasus penembakan ini.

“Laporan kekerasan di Orebro sangat serius. Polisi sudah berada di lokasi dan operasi berjalan lancar. Pemerintah berhubungan erat dengan polisi dan mengikuti perkembangannya,” katanya.

Di sisi lain, menurut laporan dari media Swedia, TT, pelaku diduga mengakhiri hidup setelah melakukan penembakan.

Baca juga: Tersangka Penembakan Massal di Montenegro Meninggal setelah Mencoba Akhiri Hidup

Sementara, pemimpin universitas mengatakan bahwa seluruh gedung milik kampus sudah dievakuasi dan ada pihak berwenang berjaga.

"Saya tidak tahu semuanya. Masih belum jelas. Saya masih di sekolah. Saya telah mendengar suara dentuman dan mungkin telah terjadi penembakan," katanya.

Seorang wanita yang bekerja di sebuah restoran dekat kampus mengungkapkan ada beberapa dosen dan mahasiswa mencari perlindungan di restoran tempatnya bekerja.

Dia menyebut ada sekitar puluhan mahasiswa dan guru yang kini berada di restoran.

"Mereka tidak diizinkan keluar, kami menahan mereka di sini. Ini seperti tempat perlindungan. Ada sekitar 30-40 orang di sini," jelasnya.

Sementara, menurut mahasiswa, ciri-ciri pelaku adalah mengenakan topeng saat masuk ke kampus.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini