TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal terjadi sebuah klub malam di Kota Birmingham, Alabama, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (21/9/2024) malam waktu setempat atau Minggu (22/9/2024) waktu Indonesia.
Dikutip dari Associated Press (AP), insiden ini mengakibatkan empat orang tewas dan 17 lainnya mengalami luka-luka.
Insiden ini pun turut menjadi sorotan oleh Walikota Birmingham, Randal Woodfin.
"Prioritas saat ini adalah memburu para penembak dan menangkapnya," ujarnya dalam konferensi pers.
Adapun penembakan terjadi tepat di depan sebuah klub malam bernama Hush.
Kepala Polisi Birmingham, Scott Thurmond menuturkan pihaknya menduga penembakan massal itu sebenarnya menargetkan seseorang yang berada di kawasan tersebut.
Dia juga menduga bahwa para pelaku adalah pembunuh bayaran.
Scott menuturkan sebelum penembakan massal terjadi, ada sebuah kendaraan yang tiba-tiba berhenti.
Kemudian, beberapa orang yang diduga pembunuh bayaran itu keluar dari kendaraan tersebut dan langsung melakukan penembakan.
Baca juga: Terjadi Lagi, Penembakan Massal di Sekolah AS Tewaskan 4 Orang, Bagaimana UU Senjata Api di Georgia?
Setelah itu, sambung Scott, mereka melarikan dari lokasi.
"Kami percaya bahwa ada 'serangan', jika Anda mau, terhadap orang tersebut," ucap Scott.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sekitar 100 selongsong peluru di lokasi.
Scott mengungkapkan penyidik menduga peluru itu berasal dari senjata otomatis.
"Para penyelidik juga mencoba untuk menentukan apakah ada yang membalas tembakan, sehingga terjadi baku tembak," jelasnya.