Di flatnya ditemukan dokumen identitas milik para korban, yang menunjukkan dia telah mengambil barang-barang pribadi mereka setelah menyerang.
Dengan keinginan untuk merekam setiap tindakan kejahatannya, ia memperlihatkan perilaku yang sangat manipulatif dan psikopat.
Jaksa Iain Simkin mengungkapkan bahwa video-video yang direkam Sinaga adalah kunci untuk mengungkap kejahatannya, menegaskan bahwa tanpa rekaman itu, banyak kasus ini mungkin tidak akan terungkap.
Hukuman Reynhard Sinaga
Saat ini, Reynhard menjalani hukumannya di HMP Wakefield di Yorkshire, sebuah penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di Inggris, yang menampung sekitar 800 narapidana, termasuk beberapa pelaku pelanggaran berat.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Reynhard Sinaga sangat berat, dengan penjara seumur hidup dan masa hukuman minimum 40 tahun.
Pengadilan Mahkota Manchester menjatuhi hukuman penjara seumur hidup terhadap Reynhard Sinaga pada Januari 2020.
Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah atas 159 tuduhan rudapaksa dan penyerangan seksual terhadap 48 korban antara Januari 2015 dan Juni 2017.
Pada Januari 2023, Kepolisian Greater Manchester mengungkapkan mereka meyakini Reynhard Sinaga melakukan pelanggaran terhadap 212 pria, sekitar 60 di antaranya belum teridentifikasi.
Pada 4 Juli 2023, Reynhard menjadi korban serangan oleh narapidana lain, Jack McRae, seperti dilaporkan oleh Manchester Evening News.
Akibat serangan tersebut, yang hampir merenggut nyawanya, Reynhard Sinaga dilaporkan mengalami tekanan psikologis.
Upaya Pemulangan Reynhard Sinaga
Dikutip dari Channel News Asia (CNA), pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, sedang berusaha memulangkan Reynhard Sinaga, pemerkosa berantai yang saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Inggris.
Orang tua Reynhard Sinaga, Saibun Sinaga dan Normawati Silaen, mengungkapkan komunikasi mereka dengan sang anak, sangat terbatas.
Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Internasional, Ahmad Usmarwi Kaffah, mengatakan kepada media setempat pada Selasa (4/2/2025), pihaknya akan segera memulai negosiasi dengan Kedutaan Besar Inggris untuk memulai proses pemulangan.
"Yang jelas, kami berupaya membawa pulang tahanan kami di Inggris yang saat ini menjadi perhatian khusus, yaitu Reynhard Sinaga," ujar Ahmad, seperti laporkan media Indonesia yang dikutip CNA.