News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

'Kami Adalah The Day After', Al-Qassam Kirim Pesan Menentang Israel Saat Pembebasan Sandera

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POSTER PENENTANGAN - Brigade Al-Qassam mengibarkan spanduk dan poster penolakan ultimatum Israel saat pertukaran tahanan di Deir Al Balah, Gaza, Sabtu (8/2/2025). Israel mengancam tidak akan meneruskan negosiasi gencatan senjata tahap kedua jika Hamas masih memegang kendali Jalur Gaza.

Pada Sabtu Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina, termasuk 18 orang yang menjalani hukuman seumur hidup sebagai imbalan pembebasan 3 sanderanya.

Para sandera Israel itu adalah Eli Sharabi (52), Or Levy (34), dan Ohad Ben Ami (56) dibebaskan dari lokasi di Deirel Balah, Gaza tengah.

Keputusan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dijalin antara Israel dan Hamas.

Dalam pembebasan tersebut, Hamas menyiapkan sebuah panggung yang dimeriahkan oleh puluhan pejuang Hamas.

Dalam suasana tersebut, ketiga sandera tersebut bahkan terlihat berfoto bersama di atas panggung sebelum serah terima dilakukan.

Setelah proses pembebasan, mereka dibawa oleh anggota Komite Internasional Palang Merah untuk memastikan keselamatan mereka.

Sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera ini, Israel sepakat untuk melepaskan 183 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Menurut laporan dari Times of Israel, kelompok tahanan ini akan dibebaskan dari dua lokasi berbeda:

Penjara Keziot di Israel selatan dan Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki.

Di antara 183 tahanan yang dibebaskan, tujuh di antaranya akan diasingkan.

Apa Langkah Selanjutnya Setelah Pembebasan?

Mengutip Al Jazeera, gencatan senjata ini tidak hanya tentang pembebasan tawanan.

Baca juga: Al Qassam Tampilkan Petempur Kaki Satu Pegang Senjata Saat Pembebasan Sandera Israel di Gaza

Setelah ini, militer Israel dijadwalkan untuk menarik diri sepenuhnya dari Koridor Netzarim.

Selain itu, Israel diharuskan untuk mengizinkan pergerakan bebas antara bagian selatan dan utara Jalur Gaza.

Koridor Netzarim, yang telah dikuasai oleh militer Israel sejak awal perang, telah menghambat mobilitas di kawasan tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini