TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menarik diri dari Koridor Netzarim di Jalur Gaza hari Sabtu, (8/10/2025).
Penarikan ini merupakan kewajiban Israel sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Seorang perwira IDF buka suara mengenai penarikan itu. Dia menyebut IDF akan kembali.
“Kami akan kembali ke sini, jangan khawatir. Hamas kembali mengelompokkan diri, begitu juga kami,” kata perwira itu dikutip dari All Israel News.
Ucapan itu mirip dengan perkataan Douglas MacArthur, jenderal terkenal AS yang berperang di Filipina untuk melawan tentara Jepang pada Perang Dunia Kedua.
Saat itu MacArthur terpaksa memindahkan markas AS karena terdesak oleh Jepang. Dia juga diminta untuk mengevakuasi diri ke Australia.
MacArthur yang kecewa kemudian bersumpah bakal kembali. “Saya akan kembali,” katanya.
Bisa dikatakan perwira Israel itu mengulangi nasib yang sama dengan MacArthur karena diminta oleh atasannya untuk mundur.
“Kami akan memulangkan semua sandera. Rencana Trump akan diterapkan, dan kami akan kembali guna menempatkan semua komunitas di sini.”
Rekaman memperlihatkan pasukan Israel membakar peralatan yang ditinggalkan agar mencegahnya jatuh ke tangan Hamas. Akan tetapi, IDF menolak berkomentar tentang pembakaran itu.
Koridor Netzarim menjadi lokasi strategis penting bagi Israel. Koridor itu memisahkan Jalur Gaza menjadi dua: bagian utara dan selatan. Di samping itu, Netzarim membatasi pergerakan Hamas di Gaza.
Baca juga: Pasukan Israel Mundur Dari Poros Netzarim, Zionis Nangis usai Merasa Sia-sia: Hamas Belum Kalah
Adapun Hamas menganggap mundurnya tentara Israel itu sebagai suatu “kemenangan”.
Kepada Al Araby, Hamas berkata pihaknya akan memulihkan pergerakan di antara distrik-distrik di Gaza.
“Penarikan itu adalah salah satu pencapaian terpenting kami,” kata Hamas.