Konflik Palestina Vs Israel

Bukan Lanjut Gencatan Senjata Fase Dua, Israel Ingin Perpanjang Fase Satu, Hamas: Tak Bisa Diterima

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 1 Maret 2025, memperlihatkan berita mengenai negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas yang tak menentu. Israel ingin perpanjang gencatan senjata fase pertama dan bukannya lanjut ke fase kedua, Hamas sebut ini adalah akal-akalan untuk lanjutkan perang.
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 1 Maret 2025, memperlihatkan berita mengenai negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas yang tak menentu. Israel ingin perpanjang gencatan senjata fase pertama dan bukannya lanjut ke fase kedua, Hamas sebut ini adalah akal-akalan untuk lanjutkan perang.

TRIBUNNEWS.COM - Keinginan Israel untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata adalah hal yang tidak bisa diterima, ujar perwakilan Hamas.

"Perpanjangan tahap pertama sebagaimana yang diusulkan oleh pendudukan tidak dapat kami terima, dan para mediator serta negara penjamin diharuskan untuk memaksa pendudukan mematuhi perjanjian tersebut dalam berbagai tahapannya," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (1/3/2025), mengutip Al Jazeera.

"Pendudukan berusaha mengembalikan keadaan ke titik nol dengan mengocok kartu dan mengusulkan perpanjangan tahap pertama," kata Qassem.

Qassem menyebut bahwa perpanjangan tersebut bertujuan untuk membebaskan sandera Israel dengan kemungkinan melanjutkan serangan di Jalur Gaza, yang bertentangan dengan proposa; perjanjian awal.

Qassem mengatakan masih belum ada negosiasi dengan Hamas mengenai tahap kedua perjanjian tersebut.

Ia menyebut Israel menghindar dari komitmen untuk mengakhiri perang serta menarik pasukan sepenuhnya dari Gaza.

Sebelumnya pada hari Jumat (28/2/2025), sumber informasi keamanan Mesir mengatakan kepada Xinhua bahwa delegasi Israel di Kairo mengusulkan untuk memperpanjang fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza selama 42 hari lagi.

Fase pertama dari 3 fase perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas, telah berakhir pada hari Sabtu (1/3/2025) tanpa ada kejelasan untuk fase berikutnya.

Beberapa jam setelahnya, Utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, mengusulkan proposal gencatan senjata sementara di Gaza untuk periode Ramadan dan Paskah, The New Arab melaporkan.

Pada hari pertama gencatan senjata usulan Witkoff, separuh dari sandera yang ditawan di Gaza, baik yang hidup maupun yang mati, akan dibebaskan, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Di samping itu, sandera yang tersisa juga akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen disepakati.

Baca juga: AS Akan Kirim Banyak Buldoser Lapis Baja D9 ke Israel, Bernilai Hampir Rp5 Triliun

Witkoff mengajukan usulan untuk memperpanjang gencatan senjata saat ini dengan alasan bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk pembicaraan mengenai gencatan senjata permanen, kata kantor Netanyahu.

Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas

Mengutip Al Jazeera, berikut kerangka proposal gencatan senjata yang terdiri dari 3 tahap, sebelum usulan dari Witkoff.

Tahap 1

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini