Konflik Rusia Vs Ukraina

Berseragam Militer, Putin Kunjungi Komando Rusia di Kursk Pertama Kalinya

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PUTIN - Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari Kepresidenan Rusia memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (kanan) saat mengunjungi pos komando Rusia di Kursk pada Rabu (12/3/2025).
PUTIN - Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari Kepresidenan Rusia memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (kanan) saat mengunjungi pos komando Rusia di Kursk pada Rabu (12/3/2025).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi wilayah perbatasannya di Kursk, Rusia barat, pada Rabu (12/3/2025).

Kunjungan tersebut adalah yang pertama sejak pasukan Ukraina menguasai beberapa wilayah di Kursk tahun lalu.

Putin muncul di televisi Rusia mengenakan seragam militer dan mengunjungi pusat kendali di wilayah Kursk yang digunakan oleh pasukan Rusia.

Dalam kunjungannya, Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk membebaskan wilayah Kursk sepenuhnya setelah mereka meraih kemajuan pesat dan memukul mundur pasukan Ukraina.

"Dalam waktu sesingkat mungkin, kami akan mengalahkan musuh yang terkonsentrasi di wilayah Kursk dan yang terus melakukan operasi pertahanan di sini," kata Putin kepada komandan militer senior Rusia, Rabu.

Putin juga mendengar laporan dari Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, yang memberitahunya bahwa pasukan Ukraina di Kursk kini dikepung.

“Penghancuran sistematisnya saat ini sedang berlangsung,” tambah Valery Gerasimov, seperti diberitakan Kremlin.

Selain itu, Putin mengatakan Rusia seharusnya memperlakukan tentara Ukraina yang ditawan sebagai tawanan perang di wilayah Kursk sebagai teroris.

"Mereka yang berada di wilayah Kursk, mereka yang melakukan kejahatan terhadap warga sipil di sini, mereka yang menentang angkatan bersenjata, badan penegak hukum, dan layanan khusus kita... adalah mereka yang harus kita perlakukan sebagai teroris," kata Putin.

Namun, ia menegaskan Rusia memperlakukan semua tawanan secara manusiawi sambil menambahkan bahwa tentara bayaran asing di antara pasukan Ukraina adalah yang tidak tunduk pada Konvensi Jenewa.

"Kami memperlakukan semua orang secara manusiawi dan harus terus melakukannya di masa mendatang - dengan siapa pun yang jatuh ke tangan kami. Namun, saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa tentara bayaran asing tidak tunduk pada Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlakuan terhadap Tawanan Perang," tambah Putin.

Baca juga: Pasukan Rusia Untung Besar Berkat Operasi Pipa, Rebut Kembali 12 Wilayah di Kursk

Putin mengatakan Rusia tidak bermaksud memperluas cakupan Konvensi Jenewa untuk mencakup warga asing yang bertempur di pihak Ukraina.

Sementara itu, Valery Gerasimov mengungkap kemajuan yang diraih pasukannya selama beberapa bulan terakhir.

"Secara total, lebih dari 1.100 kilometer persegi wilayah dibebaskan selama operasi ofensif, yang merupakan lebih dari 86 persen wilayah yang sebelumnya diduduki musuh," kata Valery Gerasimov.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini