Konflik Suriah

Qatar akan Menghidupkan Kembali Sektor Energi Suriah Melalui Inisiatif yang Didukung Amerika Serikat

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUKA KEDUTAAN- Qatar membuka kembali kantor kedutaan besar mereka di Damaskus, setelah 13 tahun terakhir kantor tersebut ditutup lantaran pemutusan hubungan diplomatik antara kedua negara.
BUKA KEDUTAAN- Qatar membuka kembali kantor kedutaan besar mereka di Damaskus, setelah 13 tahun terakhir kantor tersebut ditutup lantaran pemutusan hubungan diplomatik antara kedua negara.

Qatar akan Menghidupkan Kembali Sektor Energi Suriah Melalui Inisiatif yang Didukung AS

TRIBUNNEWS.COM- Seorang pejabat Qatar mengumumkan pada tanggal 13 Maret bahwa negara Teluk itu akan menyediakan gas alam kepada Suriah untuk meningkatkan sektor energi negara tersebut.

Rencana ini muncul ketika Suriah menghadapi krisis ekonomi yang parah dan akan melibatkan pengiriman gas ke negara tersebut melalui wilayah Yordania.

Khalifa Abdullah al-Mahmoud al-Sharif, Kuasa Usaha Qatar di Suriah, mengatakan, “Inisiatif untuk menyediakan pasokan gas alam yang disetujui ke Suriah melalui wilayah Yordania untuk jangka waktu tertentu, dengan tujuan berkontribusi pada pembangkitan listrik mulai dari 400 megawatt dan ditingkatkan secara bertahap, diajukan oleh Qatar Fund for Development.”

Sumber yang dikutip oleh Reuters pada hari Kamis sebelumnya mengatakan bahwa Qatar akan mulai menyediakan gas kepada Suriah untuk “meningkatkan” pasokan energi negara tersebut dalam sebuah langkah yang didukung oleh AS.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada media tersebut bahwa rencana tersebut telah "mendapat persetujuan Washington". 

Laporan itu muncul saat Suriah menghadapi krisis ekonomi yang parah akibat perang, sanksi, dan pendudukan selama lebih dari satu dekade. 

Pihak berwenang Suriah telah mengisyaratkan kesediaan untuk menghidupkan kembali sektor energi negara yang terpukul. 

Direktur Hubungan Masyarakat Kementerian Perminyakan Suriah, Ahmad Suleiman, mengatakan kepada kantor berita Attaqa bahwa kementerian telah “menerima beberapa tawaran untuk tender minyak mentah terbaru, dan setelah mengevaluasi tawaran tersebut, perusahaan yang akan memasok dipilih sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang dibutuhkan.”

Akhir bulan lalu, negara-negara Uni Eropa menangguhkan dengan segera beberapa sanksi yang telah dijatuhkan blok tersebut terhadap Suriah selama tahun-tahun pemerintahan mantan presiden Bashar al-Assad, termasuk pembatasan terkait energi, perbankan, transportasi, dan rekonstruksi.

Inggris mencabut sanksi terhadap Suriah minggu lalu, termasuk pembatasan pada bank sentralnya.

Hal ini terjadi setelah dimulainya kampanye pembunuhan massal yang brutal terhadap warga sipil dari minoritas Alawite di sepanjang pantai Suriah, yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah. 

Pemerintah Suriah baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, yang membantu Washington mengawasi pendudukan militernya di ladang minyak Suriah. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan SDF ke dalam tentara Suriah baru yang didominasi oleh kaum ekstremis. 

Tidak jelas bagaimana perjanjian ini akan memengaruhi nasib ladang minyak Suriah yang diduduki. "Prosedur akan memakan waktu untuk mempersiapkan penyerahan sumur minyak dan gas di wilayah timur laut Suriah yang berada di bawah kendali SDF," kata Suleiman kepada Asharq al-Awsat pada hari Kamis. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini