TRIBUNNEWS.COM - Gaza dikepung balas dendam, roket Al-Qassam hujani Israel, Tel Aviv membalas dengan meluncurkan bom bertubi-tubi.
Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, meluncurkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025) malam.
Penyerbuan kemarin menandai eskalasi baru dalam konflik yang terus membara di kawasan tersebut.
Media Israel melaporkan sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah selatan negara itu dan menyebabkan kalangan warga panik luar biasa.
Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam menyebut serangan ini sebagai respons terhadap aksi militer Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.
"Neraka Brigade Qassam telah dimulai," kata mereka.
Al-Qassam menyatakan rudal-rudal yang mereka lancarkan adalah bentuk perlawanan atas penindasan yang terus terjadi, termasuk terhadap Masjid Al-Aqsa.
Militer Israel mengonfirmasi ada sekitar 10 roket ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat.
Namun, pecahan peluru tetap melukai sejumlah warga dan menyebabkan kerusakan di beberapa area, dikutip dari Arab News dan layanan darurat setempat.
Tak lama setelah serangan roket, militer Israel memerintahkan evakuasi warga dari beberapa distrik di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah.
"Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan," demikian bunyi pengumuman resmi militer, dikutip dari Arab News.
Israel kemudian melancarkan serangan udara balasan yang diklaim menyasar peluncur roket Hamas.
Baca juga: Siapakah Jurnalis yang Dibakar di Gaza? Media Israel Bersorak Saat Hassan Aslih Jadi Korban Bom IDF
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang saat itu dalam perjalanan ke Washington, langsung memerintahkan tanggapan militer yang "kuat", menurut pernyataan kantornya.
Stasiun televisi Channel 12 Israel menyebutkan bahwa 12 orang mengalami luka ringan akibat serangan roket Hamas, mengutip pernyataan rumah sakit Bazilai di Ashkelon.