TRIBUNNEWS.COM - Badan Penanggulan Bencana Nasional (BNPB) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di atmosfer untuk mendistribusikan curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tujuannya adalah mengurangi hujan sehingga banjir dapat diredam.
Menurut DR. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam rilisnya yang diterima redaksi Tribunnews.com, ada dua upaya yang dilakukankan. Pertama menghambat pertumbuhan awan, dan menjatuhkkan hujan di luar daerah rawan banjir.
Operasi TMC digelar atas permintaan Gubernur DKI Jakarta kepada Kepala BNPB pada 18 Januari 2013 lalu. BNPB pun segera merespon permintaan ini dengan menggaet BPPT melaksanakan TMC selama 2 bulan, yaitu 26 Januari s.d 25 Maret 2013. BNPB mengeluarkan Rp 13 milyar melalui dana siap pakai untuk pelaksanaan TMC.
Bagi BNPB ini pertama kali melakukan TMC untuk mengatasi banjir. Diharapkan, TMC ini akan mampu mengurangi hujan di Jakarta sekitar 30%.
BNPB hampir setiap tahun bekerjsama dengan BPPT melakukan TMC untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan dan kekeringan. Bahkan pada November 2011, BNPB bersama BPPT mengamankan pelaksanaan Sea Games di Palembang dan Oktober 2012 mengamankan PON ke-18 di Riau dari asap dan hujan.
Pelaksanaan TMC dilakukan dengan mengerahkan 4 pesawat terbang yaitu 1 Hercules C-130 TNI AU dan 3 peswat CASA 212-200 untuk mempercepat awan menjadi hujan. Sedangkan untuk menghambat pertumbuhan awan dipasang 25 titik GBG (Ground Based Generator) yang membakar flare berisi bahan higroskopis (NaCl). Selain itu didukung 3 radar hujan, dan 6 stasiun pos meteorologi. Posko dengan Hercules di Lanud Halim PK sedangkan 3 Casa berada di Pondok Cabe.