Laporan Wartawan Tribunnews.com Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Makin berkembangnya teknologi, makin canggih pula teknologi kesehatan. Belum lama ini, BBC mewartakan sebuah tim peneliti Inggris sedang mengembangkan "obat" pengatur berat badan berbentuk mikro chip.
Diharapkan mikro chip ini dapat membantu mereka yang bermasalah dengan berat tubuh. Alat yang disebut dengan istilah "modulator inteligen yang mudah ditanam" hanya ukuran beberapa milimeter saja.
"Ini adalah mikro chip yang sangat kecil. Alat yang sangat cerdas ini dapat mengirimkan sinyal yang mirip dengan sinyal neural yaitu pengatur nafsu makan," ungkap penemu chip profesor Chris Toumazou seperti yang TRIBUNnews.com kutip dari Medical Daily.
"Fungsinya akan lebih mengontrol nafsu makan ketimbang memberi sinyal jangan makan. Jadi alih-alih makan cepat, Anda akan makan lebih lambat," kata Chris menambahkan.
Alat tersebut ditanam pada saraf vagus di daerah abdominal yang lengang dengan gelang elektorada.
Saraf vagus adalah saraf yang memungkinkan manusia berbicara dan menelan, menurunkan detak jantung, dan memonitor proses saluran pencernaan.
Terlebih lagi, saraf ini merupakan penghubung otak dan saluran pencernaan. Para peneliti mengklaim mikro chip ini akan menjadi opsi yang lebih efektif dan murah daripada operasi penurunan berat badan.
Belum diketahui kapan mikrochip ini akan dijual di pasaran. Masih banyak uji coba medis yang perlu dilakukan setidaknya hingga tiga tahun ke depan. Kabarnya, proyek ini memakan biaya hingga 9 juta dollar AS atau sekitar Rp 90 miliar. Berminat? Tunggu saja hingga mikrochip ini dijual di pasaran.