TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keputusan Samsung memproduksi Galaxy Mega bukannya tanpa alasan. Atas dasar itulah, vendor asal Korea Selatan ini yakin produk yang tersedia dalam dua ukuran layar, yakni 6.3 dan 5.8, itu bakal terserap pasar.
Product Marketing Manager Mobile Samsung Indonesia Febri Rusli menjelaskan Samsung Galaxy Mega berlayar jumbo itu merupakan wujud dari missing link perangkat berdasarkan ukuran bentangan layar yang tersedia di pasaran. Samsung mengklaim belum ada perangkat dengan ukuran di antara 5-7 inci.
”Dari ukuran layar, Galaxy Mega itu untuk menutupi missing link tadi. Galaxy Mega itu masuk di area mereka yang ingin smartphone rasa tablet atau tablet rasa smartphone,” ucapnya dalam peluncuran Samsung Galaxy Tab 3 dan Mega di Ritz Carlton Pasific Hotel, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Layar jumblo, inovasi, plus teknologi yang mengerti jadi senjata Galaxy Mega dilirik konsumen. ”Konsumen makin pintar dalam memilih gadget sesuai kebutuhan. Satu di antara kebutuhan itu adalah ukuran layar yang makin mengarah ke lebih besar,” timpal Managing Director Samsung Electronics Indonesia Yoo Young Kim.
Samsung Galaxy Mega memang menawarkan sensasi smartphone berlayar jumbo tapi tetap portable. Keunggulan perangkat satu ini adalah kemampuan menampilkan split view dan multi windows, khususnya saat melakukan multitasking dengan fitur Dual View.