TRIBUNNEWS.COM - Saat hujan turun, awan akan terlihat berwarna gelap, bukan putih seperti saat hari cerah. Tahukah Anda alasannya? Jika belum, simak penjelasannya berikut ini.
Mari kita mulai dengan membahas bagaimana awan terbentuk. Udara di sekitar Anda penuh dengan air dalam bentuk gas, yang disebut uap air. Ketika udara di dekat tanah menghangat, dia akan mulai naik, mengambil serta uap air.
Semakin tinggi posisinya di langit, udara akan semakin dingin. Ini menyebabkan uap air memadat ke dalam debu atmosfer dari gunung berapi, knalpot mobil, dan sumber lainnya. Hasil tetesan air dan kristal es, selanjutnya menyatu untuk membentuk awan.
Tidak seperti partikel atmosfer yang menyebarkan lebih banyak cahaya biru daripada warna lain, partikel-partikel awan kecil menyebarkan semua warna cahaya sama rata, yang selanjutnya membentuk cahaya putih.
Namun, awan hujan berwarna abu-abu, bukan putih, karena ketebalan atau ketinggiannya. Artinya, awan semakin tebal dan padat karena mengumpulkan lebih banyak butiran air dan kristal es.
Semakin tebal butiran air yang didapat, semakin banyak cahaya yang disebarkan. Akibatnya, semakin berkurang intensitas cahaya yang melewatinya.
Ini membuat partikel-partikel di bagian bawah awan hujan, tidak memiliki banyak cahaya untuk disebarkan ke mata Anda. Akibatnya, bagian bawah dari awan tersebut akan terlihat berwarna abu-abu, seperti yang biasa kita lihat dari bawah.
Semakin besar efek ini terlihat, maka semakin banyak butiran air yang didapatkan, karena mereka menjadi lebih efisien dalam menyerap cahaya, bukan menyebarkannya. Hasil akhirnya, awan yang semakin gelap, dan tentunya hujan yang semakin lebat. (*)