TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Serangan siber diperkirakan meningkat sepanjang Piala Dunia 2014 di Brasil. Hal ini seiring dengan maraknya sorotan publik dan media terhadap even akbar sepak bola empat tahunan itu.
"Akan banyak pengguna internet yang menjadi target dari malware, mereka akan dipancing untuk melihat situs hasil pertandingan atau menyaksikan video-video terkait Piala Dunia padahal isinya malware," jelas Cristine Hoepers, General Manager cert.br lembaga yang bergiat di keamanan komputer dan internet di Brasil, saat ditemui Tribunnews.com di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/10/2013).
Cristine hadir sebagai salah satu pembicara di workshop Emerging Cybersecurity Threats saat Internet Governance Forum (IGF) Indonesia 2013 hari ini.
Menurut Cristine serangan siber memang sedang dan terus berlangsung di berbagai kawasan hingga saat ini termasuk di Brasil. Namun intensitasnya akan meningkat saat media dan publik kian banyak mencari peristiwa atau kejadian tertentu di internet. "Itu yang terjadi saat Piala Dunia," katanya.
Oleh sebab itu, komunitas internet dan pemerintah Brasil akan meningkatkan kewaspadaan atas ancaman Cyber Attack alias serangan di dunia maya. "Sejak saat ini kami terus memantau cyber security di Brasil. Itu yang kami lakukan sehari-hari," kata Cristine.
Sementara itu terkait dengn cyber security Yuri Ito, Direktur JP Cert dari Jepang mengusulkan agar para pihak mengubah cara berpikir dari sekedar proteksi menjadi pengurangan resiko. "Mengupdate sistem operasi itu penting tidak hanya mencegah serangan, tapi juga tidak menjadi bagian dari infrastruktur yang bisa mengakibatkan serangan termasuk ke pihak lain," katanya.