TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah spam dalam lalu lintas email terus menurun. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah email mengganggu turun 10,7 poin. Di beberapa kategori spam, iklan komersial secara perlahan digantikan oleh email jahat, misalnya pesan spam yang mengiklankan barang ilegal atau pornografi.
Contoh umum dari hal ini bisa dilihat pada kategori travel dan pariwisata yang sebelumnya bisa mencapai 5-10 persen dari total spam.
Sekarang iklan-iklan komersial seperti ini semakin jarang ditemui, namun para pakar masih melihat beberapa email berbahaya yang aktif mengeksploitasi tema-tema perjalanan dan hiburan.
Para pakar keamanan IT biasa menyarankan pengguna untuk mengupdate solusi antivirus mereka secara rutin, dan ini banyak dimanfaatkan oleh para penjahat cyber di tahun 2013 lalu.
Dalam email yang seolah-olah dikirim oleh vendor antivirus ternama seperti Kaspersky Lab, McAfee, ESET, Symantec dan lain-lain, para penjahat cyber mendorong pengguna untuk segera mengupdate sistem mereka menggunakan file yang terlampir di dalam email.
Lampiran tersebut ternyata berisi Trojan dari keluarga Zeus/Zbot yang didesain untuk mencuri data sensitif pengguna, terutama informasi keuangan.
Darya Gudkova, Head of Content Analysis, Kaspersky Lab, menyatakan, dalam tiga tahun berturut-turut penyebaran malware melalui email didominasi oleh program yang berusaha mencuri data rahasia seperti login dan password untuk sistem Internet banking.
Namun di saat yang sama, serangan phishing berubah; dari yang sebelumnya menyasar rekening bank kini menyasar jejaring sosial dan email.
"Hal ini sebagian bisa disebabkan karena akun email saat ini sering memberi akses pula untuk berbagai konten termasuk email itu sendiri, jejaring sosial, pesan instan, penyimpanan awan (cloud storage), dan bahkan terkadang akses untuk kartu kredit," katanya.