TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA- Banyak berbagai inovasi yang dihasilkan atau dikembangkan oleh generasi muda atau para inovator Indonesia yang bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi kemajuan bangsa dan keberdayaan masyarakat.
Melalui Yayasan Planet Inovasi menurut penjelasan Ketuanya Avanti Fontana yang juga pengajar Strategi dan Manajemen Inovasi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, akan lebih fokus pada berbagai inovasi yang dihasilkan atau dikembangkan oleh generasi muda atau inovator Indonesia.
Untuk mengawali upaya bersama berbagai pihak dalam melakukan gerakan inovasi kebangsaan, Avanti mengatakan, Yayasan Planet Inovasi mengadakan acara Panggung Pemuda Kebangsaan bertema “Majulah Pemuda, Majukan Indonesia!”.
Acara tersebut digelar pada Minggu,( 23 /3/2014) di Gedung Audio Visual BPPT, Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta Pusat.
Menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Planet Inovasi, Sugihardjo, konsepsi wawasan kebangsaan bukan hanya sekedar rumusan yang berfungsi sebagai slogan belaka, akan tetapi harus dimaknai, dituangkan dan diimplementasikan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Langkah dan agenda revitalisasi kesadaran nasionalistik perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Dikatakan Sugihardjo, generasi muda adalah garda terdepan dari setiap gerakan keteladanan. Misalnya, turut menjaga kesantunan, moralitas dan etika politik dalam setiap proses demokrasi. “Sehingga terhindar dari praktik politik kotor, menghalalkan segala cara atau menggunakan kekerasan maupun premanisme politik demi tujuan kelompok atau golongan tertentu saja,” katanya.
Penggagas Yayasan Planet Inovasi, kata Sugihardjo, berasal dari sejumlah alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan 50 (PPRA-L) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI tahun 2013, bersama beberapa pihak lain, yang terpanggil untuk menyebarluaskan gagasan dan praktik inovasi kebangsaan.
Acara yang dirancang dalam sebuah fragmen “Indonesia Berinovasi” menampilkan sejumlah narasumber dalam sesi inspirasi kebangsaan, yaitu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji,
Sedangkan dalam sesi interaksi pewirausaha muda, menampilkan Gamal Albinsaid, pemenang penghargaan Sustainable Living untuk kategori pemuda tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Unilever dan Universitas Cambridge, Inggris mengajak kader posyandu, PKK, pemulung, dan masyarakat untuk mengembangkan Klinik Asuransi Sampah (KAS) untuk menghancurkan barrier (penghalang) antara akses kesehatan dengan masyarakat.
Klinik Asuransi Sampah adalah sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan semangat gotong royong melalui pembayaran premi dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama pelayanan kesehatan masyarakat.
Selain itu tampil juga Muhammad Fikri dan tim dari Oto Sadewa Universitas Indonesia. Tim ini berhasil mendesain kendaraan berkonsep perkotaan dengan bahan bakar bensin (Urban Concept Gasoline, 301,7km/liter) yang memenangkan penghargaan pada Shell Eco Marathon Asia (SEMA) di Manila, Februari 2014.
Rangkaian acara ini juga melibatkan sejumlah musisi Indonesia yang selama ini terus berupaya melestarikan berbagai musik etnis dan klasik Indonesia dan memperkenalkannya ke berbagai negara. Mereka antara lain Gilang Ramadan, musisi Ivan Nestorman, pesinden Sruti Respati, pemain kendang Jalu G. Pratidina, pemain sasando Jackson Octavianus, pemain suling Muhammad Saat Syah, dan Kerontjong Toegoe Jakarta.
Para peserta acara sebagian besar adalah generasi muda berusia 16-23 tahun, yang diundang dari berbagai sekolah menengah atas dan perguruan tinggi se-Jabodetabek, Banten dan Bandung.