Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ada pemandangan unik jika berkunjung ke kawasan Summarecon Gading Serpong, Tangerang Selatan. Tak jauh dari pusat perbelanjaan Summarecon Mall Serpong, tampak sebuah gedung bernuansa futuristik dengan bentuk menyerupai telur dinosaurus.
Itu bukan gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan lainnya, melainkan salah satu gedung kampus dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
New Media Tower, begitu nama gedung itu. Terdiri dari 12 lantai, gedung ini tak hanya istimewa dari desainnya, tetapi juga konsep hemat energi yang diusung.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UMN Andrey Andoko menjelaskan gedung yang mulai dibangun pada 2007 ini mengaplikasikan teknologi desain yang disebut passive design atau desain yang tak membutuhkan listrik.
Salah satu model passive design yang diterapkan adalah teknologi double skin.
"Simpelnya, ada kulit tambahan yang membungkus gedung," ujar Andrey saat ditemui Tribunnews.com di kantornya, Senin (21/4/2014).
Kulit yang dimaksud adalah plat-plat aluminium yang menutupi panel kaca bangunan seluas 32 ribu meter persegi itu. Keduanya dipisahkan oleh semacam balkon berjarak sekitar 80 cm.
Tujuannya untuk mengurangi terpaan panas matahari tanpa mengeliminasi cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan. Sehingga dapat menghemat konsumsi listrik dari penggunaan pendingin udara (AC) sekaligus lampu.
"Seperti diketahui, pemakaian listrik terbesar di sebuah gedung berasal dari penggunaan AC. Dengan double skin kami dapat menghemat listrik lebih banyak" ujarnya.
Masuknya cahaya diatur melalui lubang-lubang berpola yang memenuhi panel. Polanya didesain sedimikian rupa berdasarkan perhitungan lokasi intensitas cahaya yang masuk.
Misal, dari perhitungan tersebut diketahui sisi timur dan barat mendapatkan sinar matahari paling intens, maka kedua area tersebut ditutupi panel dengan sedikit lubang. Semakin intens area tersebut mendapatkan sinar matahari, semakin sedikit lubangnya. Begitu pula sebaliknya. Dikatakan Andrey, double skin mampu mengurangi panas cahaya matahari hingga 70 persen.
Sebagian cahaya yang tidak masuk, akan dipantulkan kembali. Dengan demikian, suhu di ruangan pemisah antar panel kaca dan plat aluminium menurun, dari 31 menjadi 28 derajat celcius. Masuk ke dalam ruangan di dalam gedung, suhu berkurang lagi menjadi 23 derajat celcius (menggunakan pendingin udara).
Double skin juga berfungsi sebagai ventilasi alami. "Kenapa diberi jarak 80 cm, agar udara dapat bergerak mengelilingi gedung. Maka ruangan yang tak menggunakan AC tetap terasa sejuk. Sekitar 65 persen area gedung tak diberi AC," ujarnya.