TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Panasonic, memperkenalkan anggota terbaru dari keluarga Toughpad tangguh, tablet yang sesuai kebutuhan bisnis dalam International CES 2014. Toughpad FZ-M1 merupakan tablet fully-rugged 7 inc Windows yang diklaim sebagai tablet paling ringan dan ramping yang ada saat ini.
Toughpad FZ-M1 menggunakan Windows 8.1 Pro dengan prosesor Intel Core i5, membuatnya mudah untuk di integrasikan ke dalam lingkungan bisnis dan pemerintahan. Tablet ini memiliki pilihan konfigurasi ganda sehingga membuatnya dapat disesuaikan menurut kebutuhan profesional dengan mobilitas tinggi dalam berbagai pasar seperti, layanan lapangan dan penjualan, ritel, rantai pasokan dan logistik serta pemerintahan.
“Dengan pengalaman selama hampir 20 tahun di ranah komputer tangguh bergerak, Panasonic Toughbook memahami bahwa sebagian besar pekerja bergerak membutuhkan alat yang dapat mereka andalkan dalam kondisi paling menantang sekalipun agar mereka dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa kompromi,” jelas Satoshi Mizobata, Director of Toughbook Asia Pacific Group.
“Toughpad FZ-M1 dibuat dengan dasar pemikiran dari kebutuhan para pekerja ini. Portabilitas, kekuatan, konektivitas dan pilihan konfigurasi, serta ketangguhan, membuatnya menjadi tablet yang ideal untuk diberikan kepada pekerja dengan misi kritis dimana data yang mereka butuhkan dapat diakses kapan saja,” ujarnya.
Toughpad FZ-M1 dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sebuah skenario professional, meliputi layananan pelanggan, manajemen inventaris dan penelusuran asset, pemeliharaan, formulir elektronik, rute pengiriman, eCitation, rekaman medis elektronik, inspeksi, titik penjualan bergerak dan Sistem Informasi Geografis.
Sebagai tambahan, Toughpad FZ-M1 dibuat dengan kemudahan integrasi ke dalam infrastruktur IT yang telah ada dan dirancang untuk kelancaran penyebaran serta dukungan 2 secara terus menerus.
Tidak seperti tablet dan produk kompetitif lainnya, peranti ini memberikan kepada organisasi sebuah manajemen siklus hidup yang lebih baik dan lebih lama sehingga kemudian berakibat pada rendahnya biaya kepemilikan serta meningkatnya pengembalian keuntungan (return on investments) dan menghemat sumber daya.