News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Giliran Tubuh Kita Terkoneksi ke Internet, Bisa ?

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eugene Kaspersky

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagaimana Internet of Things terus berkembang dan bahkan menjadi Internet of Us, para ahli keamanan Kaspersky Lab bekerja sama dengan komunitas bio-hacking Swedia, BioNyfiken, mengungkap realitas untuk menghubungkan tubuh kita ke Internet.

Yang dulunya hanya terbatas pada film-film Hollywood dan novel sci-fi, maka di tahun 2015, jumlah manusia yang di upgrade dikarenakan perangkat teknologi semakin meningkat jumlahnya.

Berkat penemuan dan penggunaan secara luas alat bantu implan seperti alat pacu jantung, pompa insulin, alat bantu dengar dan sistem stimulasi otak dalam, dunia dipenuhi manusia yang bisa dianggap sebagai bagian dari mesin.

Namun laporan media baru-baru ini menggambarkan jenis lain dari manusia upgrade, orang-orang yang menanamkan teknologi ke dalam tubuh mereka bukan karena alasan medis, tetapi hanya karena kenyamanan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari; orang dengan implan cerdas yang memungkinkan mereka untuk mengontrol kunci pintu, melakukan pembelian dan mendapatkan akses ke sistem komputer dengan lambaian tangan. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah ketika kita mengijinkan tubuh kita berisi data personal yang dapat diretas yang terus meningkat jumlahnya, adakah menimbulkan kekhawatiran?

BioNyfiken, komunitas bio-hacking yang berbasis di Swedia, merupakan yang terdepan dalam hal  normalisasi fenomena chipping dan membawanya ke dalam masyarakat. Pandangan mereka adalah bahwa memiliki implan sub-dermal pintar tidak begitu berbeda dengan mengenakan anting-anting atau memiliki tato, dan bahwa akan semakin banyak orang akan memilih untuk memiliki implan NFC-kompatibel yang mengandung berbagai informasi.

Patrick Mylund Nielsen, Senior Security Researcher di Kaspersky Lab mengatakan "Kecenderungan dalam Internet of Things adalah untuk menciptakan produk dan memasarkannya secara cepat. Sementara masalah keamanan dipikirkan kemudian, jika hal tersebut benar – benar terlintas untuk dipikirkan sama sekali. Dan meskipun bio-augmentation menjadi topik fiksi ilmiah selama yang bisa kita ingat, tetapi tidak banyak dari cerita tersebut yang berurusan dengan implikasi sehari-hari: Apa yang terjadi ketika kunci pribadi kita berada di bawah kulit kita? Dapatkah seseorang menjadi salinan virtual dari saya dengan menjabat tanganku? Yang mungkin mengikutiku kemanapun aku pergi? "Nyfiken" berarti ingin tahu di Swedia, dan ketika tiba saatnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, memang sudah seharusnya kita ingin tahu."

"Teknologi ini sudah terjadi," kata Hannes Sjoblad, salah satu pendiri dari BioNyfiken. "Kami melihat sebuah komunitas yang berkembang pesat dimana orang-orang bereksperimen dengan chip implan, yang memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah melakukan berbagai tugas sehari-hari, seperti memungkinkan akses ke bangunan, membuka perangkat pribadi tanpa kode PIN dan memungkinkan membaca akses ke berbagai jenis data yang tersimpan.

Saya menganggap dimulainya teknologi ini sebagai sebuah momen antarmuka penting lainnya dalam sejarah interaksi manusia-komputer, mirip dengan peluncuran jendela desktop yang pertama atau layar sentuh pertama. Identifikasi dengan sentuhan adalah bawaan alami bagi manusia. Kode PIN dan password tidak alami. Dan setiap perangkat tambahan yang harus kita bawa untuk mengidentifikasi diri baik itu key fob atau kartu gesek, merupakan item lain yang membuat rumit hidup kita."

"Itulah sebabnya kami merasa penting untuk bekerja bersama seorang ahli keamanan terkemuka yang benar-benar memahami teknologi tersebut untuk dapat membantu kami menganalisis risiko.

Kaspersky Lab adalah mitra penelitian yang ideal untuk BioNyfiken. Mereka bukan sekedar para ahli keamanan dan thought leader yang sangat dihormati, tetapi berada di garis depan dalam emerging technologies dan penelitian mutakhir dari sejak awal."

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan para ahli Kaspersky Lab dalam sebuah proyek penelitian terbuka untuk mengeksplorasi kerentanan chip ini dalam situasi penggunan oleh manusia sehari-hari, dan jika kerentanan ditemukan, maka tentu saja perlu untuk mengidentifikasi cara-cara mengatasinya."

Lebih lanjut penelitian dengan BioNyfiken, Kaspersky Lab akan melakukan co-hosting event dengan komunitasbio-hacking yang lebih luas lagi di Swedia dan di seluruh Eropa, yang bertujuan untuk menempatkan aspek keamanan dan privasi dalam agenda. Sudah ada sejumlah bangunan canggih di Swedia, seperti Episenter, yang dipergunakan untuk memikirkan lebih jauh lagi mengenai bisnis di mana NFC implan secara teratur digunakan untuk berbagai kegiatan, untuk menggantikan perangkat tambahan.

Eugene Kaspersky, Pemimpin dan CEO Kaspersky Lab, mengatakan: "Secara pribadi, saya lebih suka tidak di chip. Namun saya mengerti bahwa kemajuan teknologi tidak bisa dihalangi dan akan ada inovator yang siap untuk menerima risiko dan menguji batas teknologi dengan melakukan percobaan pada tubuh mereka sendiri. Saya lebih suka mereka melakukan ini dengan mata terbuka dan dengan keamanan di garis depan pikiran mereka, bukan sebagai retrofit dari kurangnya pemikiran, seperti yang sering terjadi. "

"Itu sebabnya saya merasa senang bahwa BioNyfiken telah memilih kita untuk bekerja sama dalam menyelidiki implikasi keamanan dari menghubungkan tubuh kita ke web. Mungkin para peneliti kami menemukan tidak ada masalah, tetapi jika orang-orang akan memiliki NFC chip di tubuhnya, saya ingin memastikan bahwa para ahli kami telah menyelidiki secara menyeluruh semua konsekuensinya".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini