TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan oleh Kaspersky Lab menemukan bahwa banyak pemilik usaha kecil (UKM) percaya BYOD (bring-your-own-device) tidak akan menimbulkan ancaman bagi perusahaan mereka dan tidak berminat untuk melakukan upaya dalam hal keamanan terhadap perangkat mobile, sementara karyawan sendiri berpikir bahwa keamanan merupakan tanggung jawab perusahaan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa dua pertiga (62%) dari pemilik usaha dan karyawan banyak menggunakan perangkat mobile pribadi mereka untuk bekerja, BYOD bukan lagi sebuah tren yang berkembang, namun sudah mengarah ke pelaksanaan bisnis yang diterima secara luas.
Hal ini juga mempengaruhi semua jenis perusahaan, mulai dari yang sangat besar (5000+ karyawan) hingga ke kecil (kurang dari 25 karyawan).
Namun, sikap untuk melindungi keamanan informasi dalam perangkat ini sering tidak dipedulikan oleh para pemilik perangkat tersebut.
Survei risiko keamanan konsumen menemukan bahwa 92% dari responden mengatakan bahwa mereka menyimpan data korporasi yang sensitif pada smartphone dan tablet yang mereka gunakan untuk bekerja dan kegiatan pribadi.
Enam dari sepuluh (60%) merasa prihatin tentang ancaman pengintaian dan pencurian informasi melalui perangkat mobile, tetapi mereka tidak aktif melindungi diri mereka sendiri dan mengandalkan perusahaan mereka untuk melakukannya.
Adapun sepertiga (32%) dari pengusaha dan pemilik usaha kecil melihat tidak ada bahaya yang ditimbulkan bagi bisnis mereka apabila para staf menggunakan perangkat mobile pribadi untuk bekerja.
Resiko pencurian data dari perangkat mobile karyawan tidak menjadi perhatian yang sangat mendesak bagi mereka, sehingga mereka tidak menaruh perhatian yang lebih untuk hal tersebut.
Namun, perwakilan dari bisnis yang lebih besar lebih peduli tentang karyawan yang kehilangan perangkat mobile mereka: 58% merasa ketakutan bahwa pencurian atau kehilangan dari perangkat tersebut dapat merusak perusahaan.
Sementara perwakilan dari usaha kecil (UKM), cenderung kurang tertarik terhadap perlindungan khusus untuk perangkat mobile, dan percaya bahwa alat-alat keamanan dasar yang ditawarkan dalam bentuk solusi gratis cukup memadai.
Mereka tidak melihat adanya nilai tambah ketika menghabiskan uang lebih bagi solusi yang didedikasikan untuk keamanan. Lebih dari 80% responden tidak tertarik pada informasi tentang pengelolaan keamanan terhadap informasi di perangkat mobile.
Sikap seperti ini – baik itu pemilik perangkat dan bos mereka - membuka kerentanan serius untuk jaringan perusahaan. Kelemahan ini dapat berpotensi untuk dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya maupun oleh pesaing yang tidak bermoral. Selalu ada kemungkinan perusahaan menderita kerugian keuangan (misalnya seperti kehilangan data klien), bahkan perasaan umum yang sering timbul adalah bahwa kehilangan perangkat mobile tidak akan menyebabkan kerusakan bagi perusahaan.
Selain itu, menurut statistik Kaspersky Lab [menambahkan referensi] satu dari lima pengguna Android mengalami ancaman ponsel pada tahun 2014; dan 53% dari serangan tersebut adalah Bank dan SMS Trojan.
Perlindungan terhadap lingkungan perangkat mobile menjadi komponen penting dari keamanan. Kaspersky Small Office Security menyediakan perlindungan komprehensif untuk usaha kecil, termasuk keamanan untuk perangkat mobile.