News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Air Laut Setinggi Satu Meter Bakal Terjadi Selama 100 Hingga 200 Tahun Mendatang.

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI :Pantai Ngur Tavur di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Wisatawan bisa berjalan pada hamparan pasir sepanjang 2 kilometer saat air laut surut.

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA-Para ahli Badan Antariksa Nasional AS (NASA) mengatakan permukaan laut di seluruh dunia terus naik, dan data satelit terbaru mengatakan kenaikan setinggi satu meter akan terjadi selama 100 sampai 200 tahun mendatang.

Lapisan es di Greenland dan di Kutub Selatan meleleh lebih cepat dibandingkan di masa lalu, dan suhu laut semakin hangat, dan penyebarannya lebih luas dibandingkan sebelumnya.

Menurut Direktur Divisi Ilmu Bumi NASA, Michael Freilich kenaikan permukaan laut ini akan memberikan 'dampak besar' di seluruh dunia.

"Lebih dari 150 juta orang, kebanyakan di Asia, tinggal di wilayah satu meter di atas permukaan laut saat ini." katanya.

Negara bagian di Amerika Serikat seperti Florida yang berada di permukaan yang rendah terancam hilang, demikian juga dengan kota-kota besar serupa seperti Singapura dan Tokyo.

"Ini bahkan akan menenggelamkan beberapa bangsa di kepulauan Pasifik."

Dalam konprensi pers membicarakan data terbaru mengenai naiknya permukaan laut tersebut, para ahl mengatakan bahwa di masa depan, permukaan pantai di seluruh dunia akan sangat jauh berbeda dari sekarang.

"Sekarang ini kenaikannya kemungkinan adalah satu meter, berdasarkan data pemanasan bumi yang ada." kata Steve Nerem dari University of Colorado yang merupakan kepala riset NASA mengenai permukaan laut.

"Ini akan semakin memburuk di masa depan. Hal yang paling tidak bisa diprediksi adalah seberapa cepat pelelehan lapisan es di kutub akan terjadi."

Permukaan laut sudah naik rata-rata 7,6 cm sejak tauhn 1992, dengan beberapa lokasi naik lebih dari 23 cm karena variasi alam.

Kebanyakan air tambahan ini berasal dari melelehnya es. Para ahli utamanya khawatir dengan lapisan es Greenland, dimana pelelehan mencapai rata-rata 303 gigaton setahun selama sepuluh tahun terakhir.

Juga di Kutub Selatan, lapisan es meleleh dengan rata-rata 118 gigaton setiap tahunnya.

"Salah satu yang kami pelajari adalah bahwa lapisan es ini meleleh lebih cepat dari yang kami perkirakan sebelumnya," kata Josh Willis dari NASA.

"Dalam masa 20 tahun ke depan, kita mungkin akan melihat naiknya permukaan laut lebih tinggi dari rata-rata sekarang, jadi kita harus bersiap diri."(AFP/ABC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini