TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan C-130 Hercules di Medan mengingatkan orang pada enjinir bertangan dingin Kelly Johnson.
Truk udara ini adalah satu dari lebih dari 40 pesawat yang dibuat dari hasil pemikirannya.
Seperti juga rancangannya yang lain, C-130 ikut menentukan pencapaian kedirgantaraan dunia.
Kalau ada orang yang beruntung dikarunia bakat sekaligus kepandaian di bidang aeronotika, Clarence Leonard Johnson pastilah salah satu di antaranya.
Bagaimana tidak? Pada usia 10 tahun, misalnya, secara mencengangkan, ia sudah berhasil memenangkan kontes perancangan pesawat tingkat daerah di Michigan.
Dan, hanya terpaut 18 tahun, ia telah ikut menyelamatkan perusahaannya, Lockheed Corporation, dari kebangkrutan setelah sukses menggaet perhatian Inggris untuk membeli 250 pembom rancangannya.
Di masa kelam great depresian (1929-39), Lockheed mengakui kontribusinya yang amat besar dengan menelurkan puluhan pesawat terbang yang tidak saja unggul di udara, tapi juga laris di pasar dunia.
Tak kurang dari bosnya sendiri yakni Hall Hibbard, yang orang Amerika Serikat asli, sampai-sampai menyatakan iri.
Untuk itu, sambil bergurau, ia pernah berujar kepada koleganya, Ben Rich: “Sialan…orang Swedia yang satu ini benar-benar telah menguasai udara!”
Gurauan itu selanjutnya dicantumkan Ben Rich -yang tak lain adalah perancang utama F-117A Nighthawk- dalam otobiografi "More Than My Share of It All (1995)".
Dalam buku ini, Johnson menceritakan segala hal dan berbagai momen yang amat inspiratif.
Sangat bagus untuk dibaca anak muda, karena di antaranya mengisahkan masa kecilnya yang miskin.
Apa yang mau ia sampaikan, adalah bahwa kemiskinan dan kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya.
Niat dan keuletan, menurutnya, akan membuka pintu ke arah masa depan dan sukses yang sesungguhnya. (A. Darmawan)