TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alam semesta memang meyimpan banyak kejutan.
Benda-bendanya yang terdiri dari planet, bintang, satelit dan sebagainya tak habis-habisnya menjadi bahan penelitian ilmuwan.
Beberapa waktu lalu, Nasa NASA’s Hubble Space Telescope mengonfirmasi temuan barunya yakni pusaran gelap di Neptunus yang berukuran sebesar Amerika Serikat.
Pusaran gelap bertekanan tinggi di Neptunus ini, disertai oleh cahaya terang dari “companion clouds.
”Akibatnya, awan akan berbentuk seperti penekuk ketika aliran udara dialihkan ke atas vortex (pusaran) gelap, yang menyebabkan gas membeku dan menjadi metana kristal es.
Menurut Mike Wong, peneliti astronomi dari University of California di Berkeley, sekaligus pemimpin tim analisis Hubble data, pusaran gelap ini amat besar serta menyerupai pengunungan dalam bentuk gas.
Jeda beberapa minggu setelah pusaran gelap itu ditemukan, beberapa pengamat mulai melihat awan cerah di planet tersebut.
Para astronom menduga kalau awan ini merupakan awan pendamping yang mengiringi pusaran gelap.
Program The Outer Planet Atmospheres Legacy (OPAL), sebuah proyek dari Hubble Space Telescope, mengungkapkan kalau sebuah bintik gelap di awan Neptunus ditemukan pada September 2015.
Lalu, foto baru dari teleskop The new Hubble, menegaskan hal itu hingga akhirnya tim penelitian pun dibentuk untuk membuat peta vortex dan keadaan di sekitarnya.
Sebelumnya, temuan serupa juga pernah diamati oleh teleskop Voyager 2 flyby di tahun 1989, dan teleskop ruang angkasan Hubble di tahun 1994. (Time.com/Rosalie Chan)