Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani yang merupakan rangkaian acara Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental diselenggarakan di Hotel Swiss Bell, Manado Sulawesi Utara (27/10/2018).
Rembuk ini merupakan ajang diskusi dan evaluasi mengenai implementasi Gerakan Indonesia Melayani yang dipimpin oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Acara Rembuk Nasional ini menghadirkan panelis dari kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, hingga akademisi yaitu Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Dini Kusumawati; Vice President Human Capital Strategic Management PT Telkom Indonesia Dharma Syahputra; Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kristiana Swasti; dan Wakil Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado Ronny Maramis.
Menurut Dini Kusumawati, Gerakan Indonesia Melayani merupakan sebuah upaya untuk melakukan peningkatan dan perbaikan layanan secara terus menerus.
Dengan demikian, kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat dapat terus dijaga bahkan ditingkatkan menjadi lebih baik.
“Tugas Kemenkeu adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan hal ini dapat diwujudkan apabila kami terus melakukan peningkatan dan perbaikan layanan (continues improvement) sehingga masyarakat dapat merasakan hasil nyata implementasi Gerakan Indonesia Melayani yang dilakukan oleh Kemenkeu” ujar Dini.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi tujuan implementasi Gerakan Indonesia Melayani yang dilakukan oleh Kemenkeu.
Persyaratan maupun prosedur yang jelas serta kepastian waktu sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat jelas, cepat, dan juga transparan.
“Saat ini Kemenkeu sedang membangun enterprise architecture yang sesuai dengan Perpres No. 95/2018. Melalui enterprise architecture, kita dapat melihat seluruh proses bisnis dan layanan yang dimiliki Kemenkeu dan untuk semakin meningkatkan layanan kepada masyarakat,” papar Dini.
Sejauh ini Kemenkeu merupakan salah satu kementerian yang menjadikan Gerakan Indonesia Melayani sebagai pondasi utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk memastikan setiap layanan sesuai dengan Gerakan Indonesia Melayani, Kemenkeu memiliki story board sehingga setiap implementasi dapat terpantau dengan baik.
“Kemenkeu menjadikan Gerakan Revolusi Mental sebagai dasar utama untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan hal ini telah kami wujudkan salah satunya melalui aksi cepat tanggap bencana saat Kota Palu dilanda gempa dan tsunami. Bagi kami, inilah bentuk pelayanan kepada masyarakat yang sebenarnya,” ungkap Dini.
Pada akhir acara rembug, terdapat beberapa rekomendasi yang ditujukan baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Rekomendasi untuk pemerintah pusat antara lain berupa pembentukan regulasi yang tidak tumpang tindih antar sektor sehingga tidak menimbulkan permasalahan ketika diimplementasikan.
Pemerintah daerah juga didorong untuk selalu berinovasi, menerapkan sistem reward and punishment, dan kode etik sehingga setiap unit kerja saling berlomba menghasilkan kinerja terbaiknya. (*)