Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus AIDS di DKI Jakarta makin mengenaskan dan memilukan. Hal ini terlihat dari di RS Poli Pendidikan Khusus (Pokdisus) AIDS di RSCM setiap bulannya di datangi oleh lebih dari 200 anak dengan infeksi HIV.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com dari Indonesia AIDS Coalition, belakangan fenomena HIV dan AIDS sudah menjadi masalah yang serius, terlebih di Jakarta.
Dari data yang dihimpun oleh AIDS Coalition, selama kurun waktu 6 bulan di tahun 2012 ada 1.122 kasus baru infeksi HIV yang terjadi di Jakarta. Sementara itu, data kumulatif yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan sendiri juga mencatat total kumulatif ada 20.775 kasus infeksi HIV dan 5.118 kasus AIDS di DKI Jakarta.
Jika dibandingkan dengan total penduduk Jakarta, jumlah kasus HIV dan AIDS tersebut memang angkanya kecil namun banyak di antaranya yang menjadi korban ialah ibu rumah tangga dan anak tidak berdosa.
Lebih lanjut AIDS Coalition juga mencatat banyak hal yang sudah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS di DKI Jakarta yakni melalui tersediannya anggaran yang besar dan dikelola Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi DKI Jakarta.
Kemudian AIDS Coalition juga menyoroti hadirnya kartu sehat yang baru saja diluncurkan oleh Jokowi. Kartu tersebut memang membantu para Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) namun ada juga beberapa hal yang dibutuhkan oleh ODHA.
Ada beberapa tes rutin penunjang keberhasilan terapi obat ARV yang harus di konsumsi setiap hari dan harganya tidak terjangkau oleh sebagian besar dari ODHA. Sementara itu tes seperti CD4 dan Viral Load yang sebenarnya sangat dibutuhkan ODHA secara rutin, menjadi mimpi di siang bolong lantaran harganya tidak terjangkau bagi kebanyakan ODHA yang berasal dari kelompok miskin.
Sehingga diharapkan kartu sehat tersebut bisa digunakan untuk menanggung biaya tes penunjang keberhasilan terapi ARV pada ODHA seperti tes CD4 dan tes Viral Load. Dan untuk terapi obat ARV yang harus di konsumsi setiap hari oleh ODHA.
KESEHATAN POPULER