Hal penting lain yang perlu diinformasikan, yang mendasari terbitnya revisi kode etik POGI adalah UU tentang praktik kedokteran yang menunjukkan hak pasien atas pilihan pengobatan pada dirinya, hak mendapatkan penjelasan atas tindakan medik (dijelaskan untung rugi, risiko yang dihadapi selama pembedahan dan masa mendatang), serta hak untuk menolak tindakan medis pada dirinya, dalam hal ini menolak dilakukan persalinan per vaginam.
Dengan dikeluarkannya revisi tentang kode etik POGI yang baru, tidak dikenal lagi adanya indikasi sosial pada caesar yang berpotensi menjadi pelanggaran etik bagi dokter yang melaksanakannya selama memerhatikan syarat-syarat tertentu. (Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Anda Mudah Stres? Kalau Menyantap Menu Ini Akan Tambah Depresi 21 menit lalu
- Memilih Pembalut Wanita yang Bikin Organ Intim Nggak Becek 5 jam lalu
- Gading Marten dan Gisel Fitting Busana Pengantin, Romantis Abis! 5 jam lalu
- Mau Tidur Pulas, Bangun Segar Bugar? Lakukan Langkah-langkah Ini 7 jam lalu
- Sepatu Cantik Ini Dari Limbah Kain Sasirangan 12 jam lalu
- Pepes Nasi Kukus Sayur Rendah Protein Rabu, 5 Desember 2012
- Tujuh Cara Agar Miss V Selalu Bersih, Sehat dan Wangi Selasa, 4 Desember 2012
- Tak Mau Repot Tawar-Menawar Naik Ojek? Pilih Trans-Jek Aja! Selasa, 4 Desember 2012