Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak penyandang autis merupakan bagian dari anak Indonesia yang mempunyai hak yang sama dengan anak normal lainnya.
Fakta membuktikan, autisme bukanlah sesuatu hal yang baru, dan ada di sekeliling kita.
Sampai saat ini belum ada penelitian khusus yang dapat menyajikan data autisme pada anak di Indonesia.
"Bila diasumsikan dengan prevalensi autisme pada anak di Hongkong, dimana jumlah anak usia 5-19 tahun di Indonesia mencapai 66.000.805 jiwa (BPS, 2010), maka diperkirakan terdapat lebih dari 112 ribu anak penyandang autisme pada rentang usia 5-19 tahun," tutur Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K), pada pembukaan Seminar Sehari Peringatan Hari Autisme Sedunia, di Jakarta (9/4).
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dengan gejalanya meliputi perbedaan dan ketidakmampuan dalam berbagai bidang, seperti kemampuan komunikasi sosial, kemampuan motorik kasar, motorik halus, serta tidak mampu berinteraksi sosial, sehingga seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Aspek gangguan perkembangan dapat terwujud dalam bentuk berbeda, dengan sekumpulan gejala klinis yang dilatarbelakangi berbagai faktor yang sangat bervariasi, berkaitan dan unik. Beberapa ahli menyebutnya sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD).
Data anak yang menderita autis di berbagai belahan dunia menunjukkan angka yang bervariasi. UNESCO (2011) melaporkan, tercatat 35 juta orang penyandang autisme di seluruh dunia. Ini berarti rata-rata 6 dari 1000 orang di dunia mengidap autisme.
Penelitian Center for Disease Control (CDC) di Amerika (2008), menyatakan bahwa perbandingan autism pada anak umur 8 tahun yang terdiagnosa dengan autism adalah 1:80. Di Asia, penelitian Hongkong Study (2008) melaporkan tingkat kejadian Autisme denagn prevalensi 1,68 per 1000 untuk anak di bawah 15 tahun.
Tahun 2007, PBB telah menyetujui tanggal 2 April sebagai Hari Autisme Sedunia. Hal ini dimaksudkan untuk membawa perhatian dunia terhadap autisme, serta mendorong negara-negara anggota mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang autisme.