News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Saran Dokter Gigi kalau Mau Murah Saat Berobat Sakit Gigi

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Gigi Muda lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unsyiah memeriksa gigi pasien secara gratis dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2012 di Gedung PDIA Banda Aceh, Kamis (18/10/2012). Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Unilever Indonesia dengan Persatuan Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. SERAMBI/BUDI FATRIA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ancaman kesehatan gigi bukanlah hanya gigi berlubang. Gigi berlubang yang tak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah yang menyebar ke tempat lain.

Drg. Bambang Nursasongko, SpKG(K) dari Universitas Indonesia menjelaskan dampak infeksi gigi ke bagian tubuh lain dalam presentasinya. Mulai dari pembengkakan di dekat dagu dan leher hingga endocarditis yang terjadi di jantung kita.
 
Untuk mencegah masalah gigi berlubang, tentu saja harus rutin menyikat gigi dan rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan. Ketika gigi berlubang, gigi harus ditambal.
 
Namun tidak sedikit masyarakat yang enggan berhubungan dengan dokter gigi. Selain takut ke dokter gigi, masyarakat juga enggan harus mengeluarkan uang yang cukup banyak. "Dokter gigi butuh peralatan dan bahan untuk merawat gigi pasien. Kalau kami menggratiskan, itu berarti kami seperti memberi uang untuk orang yang sakit gigi," kata Drg. Bambang.
 
Salah satu penyebab mahalnya biaya perawatan gigi adalah biaya masuk impor bahan-bahan perawatan gigi. "Bahan-bahan itu masih masuk kategori barang mewah jadi harganya mahal," ujarnya. Membeli barang dari negara lain yang lebih murah namun kualitasnya kurang baik tentu bukan solusi yang bijaksana.
 
Buat masyarakat yang keberatan dengan mahalnya biaya perawatan gigi, Drg. Bambang menyarankan untuk berobat di rumah sakit pendidikan yang ditangani oleh para mahasiswa kedokteran gigi. "Para mahasiswa itu disumpah sebelum diperbolehkan masuk menangani pasien. Setiap tahap penanganan pasien, pekerjaan mahasiswa itu selalu diperiksa oleh dokter. Memang dibutuhkan waktu lama di rumah sakit pendidikan," katanya.
 
Ia mengatakan para pasien di rumah sakit pendidikan berjasa untuk dunia pendidikan Indonesia. "Sebab Anda membantu kami menghasilkan dokter-dokter gigi baru," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini