News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakar Beberkan Tantangan Kesehatan yang Dihadapi Indonesia di Tahun 2025, Ada Pandemi Baru?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja melintas di pelican crossing, Tosari, Jakarta, Selasa (18/7/2023). Kualitas udara di Jakarta buruk, khususnya memasuki musim kemarau atau pada bulan Juni hingga Desember.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Kesehatan sekaligus Epidemiolog, Dicky Budiman ungkap apa saja tantangan. Kesehatan yang akan dihadapi pada 2025. 

"Indonesia menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks pada 2025. Termasuk ancaman penyakit menular yang sudah ada (malaria, HIV, TBC, DHF), risiko pandemi flu burung, dan resistensi antimikroba," ungkapnya pada Tribunnnews, Kamis (2/1/2024). 

Selain itu, ada tantangan lagi yang mungkin dihadapi seperti zoonosis, sanitasi buruk, minim akses air bersih dan masalah gangguan gizi.

Dampak perubahan iklim juga akan semakin memperumit upaya pengendalian penyakit.

Lebih lanjut, Dicky pun membuat rincian potensi ancaman kesehatan utama di tahun 2025:

Baca juga: Pakar Ungkap Tren Kesehatan Tahun 2025 dan Strategi Mitigasi yang Perlu Dilakukan

1. Penyakit Menular yang Masih Menjadi Beban Besar

Malaria, HIV, dan Tuberkulosis (TBC), diperkirakan tetap menjadi masalah besar di Indonesia pada 2025, mengingat tingkat kematian globalnya mencapai sekitar 2 juta jiwa setiap tahun.

Malaria masih menjadi endemik di beberapa wilayah Indonesia, terutama di daerah timur seperti Papua dan Nusa Tenggara.

Sedang HIV,  Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan akses pengobatan antiretroviral (ARV) dan mengurangi stigma sosial.

Tuberkulosis di Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan beban TBC tertinggi, dan timbulnya resistensi antibiotic dapat memperburuk situasi.

2. Flu Burung (H5N1) dan Risiko Pandemi Baru

Flu burung tipe H5N1, yang telah menyebar luas pada unggas domestik dan liar, menjadi perhatian global dan nasional.

"Di Amerika Serikat, kasus penularan pada manusia meningkat dengan angka kematian mencapai 30 persen dari total infeksi manusia," imbuhnya. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini