News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vita O Maniagala Ikhlas Keliling Kampung Timbang Bayi

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ki-ka) Direktur Dairy Business PT. Nestlé Indonesia Jason Avancena, Legal & Corporate Affairs PT. Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma, Juara Pertama Kontes Kader Posyandu Peduli TAT Tingkat Nasional 2013 Vita O Maniagala, dan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jika ada orang selain guru yang layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa, boleh jadi mereka adalah para kader posyandu. Secara sukarela, meraka mendedikasikan diri secara total untuk memastikan anak-anak batita  tumbuh sehat.

Vita O Maniagala adalah contohnya. Sejak tahun 2003, ibu dua anak itu telah menjadi kader posyandu di daerah asalnya, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tanpa dibayar, Vita berperan aktif di segala aktivitas keposyanduan.

Pengalaman manis dan pahit sudah dikecapnya. Manisnya, melihat anak-anak di lingkungan sekitarnya tumbuh sehat. Pahitnya, berdedikasi di tengah keterbatasan. Namun itu bukanlah halangan.  Berada di lingkungan yang masyarakatnya belum menyadari betul fungsi posyandu, Vita pun inisiatif untuk "menjemput bola".

Bersama empat rekannya, perempuan berusia 37 tahun itu rajin berkunjung ke rumah warga yang jarang membawa anaknya ke posyandu untuk ditimbang secara rutin. Penimbangan memang harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini.

Di rumah warga yang dikunjungi, Vita melakukan pengukuran, mulai dari berat badan sampai lingkar kepala. Orangtua juga mendapatkan penyuluhan gizi anak dari Vita bersama rekannya sesama kader. Tak ada harapan untuk mendapatkan imbalan. Tujuan satu-satunya hanyalah memastikan generasi penerus bangsa dapat melalui masa tumbuh kembang yang sehat.

Setiap setahun sekali, Pemerintah Daereh memang memberikan uang senilai Rp 3 juta sebagai biaya penunjang kebutuhan posyandu, termasuk "upah" para kader.

Untuk memenuhi kebutuhan posyandu saja, seperti pemberian makanan tambahan (PMT) dan pengadaan alat peraga,  jumlah tersebut tidak cukup. Oleh karenanya, uang tersebut Vita dan kawan-kawan alokasikan 100 persen untuk fasilitas posyandu.

"Kami hanya ingin anak-anak tumbuh sehat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, aktif dan produktif," ujar Vita sebelum pengumuman pemenang Kader Terbaik Tingkat Nasional Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh-Aktif-Tanggap (TAT) di Mercure Hotel, Ancol, Selasa (8/10/2013).

Acara tersebut digelar oleh Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)  dan  PT. Nestlé Indonesia lewat produknya Nestlé Dancow Batita, untuk mengapresiasi dedikasi para kader posyandu tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini