TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Neuropati atau kerusakan saraf dapat diderita siapapun. Risiko ini semakin besar pada mereka yang berusia di atas 40 tahun menderita diabetes atau berisiko menderita diabetes.
Perlu diwaspadai gejala neuropati. Jangan sepelekan rasa baal (kebas) dan kesemutan, karena itu menjadi beberapa gejala neuropati.
"Secara umum, neuropati seringkali tidak disadari sebagai penyakit melainkan dipandang sebagai kondisi umum akibat komplikasi dari penyakit lain," kata Dr Nani Kurniani SpS(K), Kepala Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unpad Bandung, pada acara Media Briefing "Konsumsi Vitami Neurotropik Sejak Dini Cegah Neuropati" yang digelar Perhimpunan Doktor Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dan Neurobion di Hotel Aston Premiere Jalan Pasteur, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, kondisi neuropati dapat mengganggu mobilitas penderitanya. Karena itu, harus kenali gejala atau tanda-tanda neuropati seperti rasa nyeri, kesemutan, baal atau kebas, mati rasa, kaku otot, kram dan hipersensitif sampai gangguan kontrol kandung kemih, kelemahan, dan penyusunan otot.
"Namun pada penderita diabetes, resiko terjadinya neuropati semakin bertambah besar, sejalan dengan bertambahnya usia dan lama penyakit diabetes yang diderita," katanya