TRIBUNNEWS.COMĀ - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dear dokter Anastasia,
Saya ibu seorang anak berusia 24 bulan. Gigi depan anak saya bertaring, Dok.
Menurut informasi dari teman, harusnya dicabut. Benarkah demikian seharusnya? Mengapa perlu dicabut?
Terimakasih, Dok.. Saya tunggu balasan email saya ini. (Ranty)
Jawaban:
Dear Ibu Ranty yang baik, terimakasih atas pertanyaan dan kepercayaannya..
Ibu, di usia 24 bulannya, secara umum telah tumbuh 20 buah gigi susu pada rongga mulut Buah Hati kesayangan kita. Di antara kedua puluh gigi susu tersebut terdapat jenis gigi susu taring. Umumnya berjumlah 4. Posisinya di kanan-kiri gigi susu seri kedua rahang atas-bawah. Merupakan keadaan yang normal.
Pada kondisi tertentu dapat saja didapati adanya anomali. Terkait waktu pertumbuhan gigi, anatomi/struktur bentuk gigi, termasuk jumlah gigi.
Maaf, saya sendiri belum tahu kondisi fisik pertumbuhan gigi-geligi Buah Hati Ibu. Semoga merupakan kondisi normal saja, yach..
Pencabutan gigi susu sebelum waktu tanggal normalnya (proses penggantian alamiah gigi susu dengan gigi permanen penggantinya) hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi atas alasan medis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bila Ibu menghendaki penjelasan dan pemeriksaan langsung yang lebih detail, silakan mengkonsultasikan kondisi gigi-geligi dan rongga mulut sang Buah Hati secara langsung pada dokter gigi berkompeten ataupun pada dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak di kota Ibu.
Demikianlah, Ibu. Semoga tanggapan saya ini dapat dipahami dengan baik. Semoga sang Buah Hati tumbuh sehat dan beroleh berkah pendampingan tumbuh kembang tebaik. Salam sehat bagi Ibu dan keluarga.