TRIBUNNEWS.COM - Joseph Hubertus Pilates, pencipta latihan pilates, percaya bahwa kemampuan mengendalikan pikiran untuk mengontrol otot-otot tubuh merupakan kunci mencapai keseimbangan jiwa dan raga secara menyeluruh.
Konsep itu juga yang mendasari Ellen Kurniawan, pendiri Svarga e-Motion Sanctuary untuk mendirikan sebuah studio latihan holistik yang menekankan pada kesadaran akan postur tubuh yang benar.
Ellen menjelaskan, meningkatkan kesadaran terhadap postur tubuh efeknya bukan hanya pada keindahan tapi juga keseimbangan tubuh dan jiwa.
"Di sini kami percaya bahwa hidup itu selalu bergerak; bumi, angin, pohon, energi, bahkan darah dalam tubuh kita pun mengalami pergerakan. Svarga kami dirikan dari dasar-dasar tersebut dan kami percaya bahwa bergerak dengan fleksibel dan kuat akan mengeluarkan potensi kekuatan dari tubuh sehingga akhirnya menjadi salah satu sumber kebahagiaan," katanya dalam pembukaan studionya beberapa waktu lalu.
Svarga e-Motion Sanctuary yang terletak di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan, memang tidak tampak seperti sebuah tempat latihan kebugaran. Memasuki lobi studio, setiap pengunjung akan mendapati ruang tunggu yang nyaman dan tenang. Gemericik air dan susunan bebatuan putih bersih di lantai membuat kita seolah berada di spa.
"Kami memang sengaja menciptakan nuansa yang tenang, sesuai dengan nama studio ini, Svarga yang berarti surga di bumi. Di sini siapa pun bisa merasakan seperti berada di rumah kedua dan menemukan ketenangan," ujarnya.
Svarga di Jakarta ini merupakan studio ketiga. Dua studio lainnya terletak di Bandung, Jawa Barat. Di semua tempat tersebut kita bisa berlatih melakukan Intelligence Exercise, antara lain pilates, Hot IEX Yoga, Antigravity Aerial Yoga, dan Gyrotonic. Di sini pasien bisa mendapatkan layanan analisis untuk mengetahui terapi yang paling tepat.
Selain itu juga terdapat terapi khusus untuk memperbaiki postur tubuh, misalnya Dynamic Energy Stimulation, Deep Sound Therapy, Bobath, dan masih banyak lagi. "Terapi ini bisa dilakukan bagi mereka yang mengalami gangguan postural, termasuk pasien stroke," paparnya.
Ia menambahkan, gaya hidup perkotaan yang sangat dinamis tentu membutuhkan tubuh yang senantiasa bugar. Sayangnya menurutnya gaya hidup modern membawa kebiasaan buruk yang tanpa disadari menyebabkan gangguan metabolisme tubuh serta perubahan postur tubuh.
Pemakaian hak sepatu tinggi, mengangkat benda berat dengan posisi tubuh yang tidak tepat merupakan beberapa contoh kebiasaan yang tanpa disadari merusak postur tubuh.
"Sebenarnya setiap orang, kecuali yang mengalami kelainan tulang, terlahir dengan posisi sempurna. Tetapi kebiasaan menahun membuat postur berubah. Misalnya menjadi bungkuk atau tulang bengkok," kata Abigail Angkawijaya, salah satu instruktur pilates di Svarga e-Motion Sanctuary.
Dengan latihan pilates, kita akan diajak untuk lebih menyadari postur tubuh dan belajar bagaimana menggerakkan tubuh dengan benar. "Fungsi tubuh akan lebih baik, internal organ juga tersokong dengan baik. Secara umum keseimbangan tubuh pun bisa dicapai," katanya.
Lusia Kus Anna