TRIBUNNEWS.COM - Efek merugikan dari debu vulkanik bagi kesehatan bisa dicegah. Caranya dnegan meggunakan masker khusus.
"Gunakan masker. Jika memungkinkan gunakan masker kategori N 95-N 100," kata Ahli kesehatan paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr Agus Santoso, SpP
Agus menjelaskan masker tersebut mencegah masuknya debu berukuran kurang dari 10 mikron. Debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil ini memang berpotensi mengganggu pernapasan. Bahkan, debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah atau organ paru-paru.
Bila telanjur terpapar, Agus menyarankan secepatnya ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk efek akut bisa diatasi dengan obat batuk, pengurang sesak, pengencer dahak, atau radang.
Pemeriksaan sederhana yang dilakukan adalah pengukuran menggunakan peakflow. Alat ini mengukur puncak udara keluar dari paru-paru. Sedangkan untuk paparan yang lebih lama, biasanya diperlukan rontgen paru.
Dijelaskan Agus bahwa kondisi meteorolog juga turut berpengaruh, yakni korban yang berdiri sesuai arah angin saat muntahan abu vulkanik kemungkinan menghirup lebih banyak dibanding yang berlokasi melawan arah angin.