News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Kemenkes Ingatkan Waspadai Penyakit di Musim Hujan, Ini Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi hujan - Kemenkes ingatkan waspadai penyakit di musim hujan. Simak inilah langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan pada awal musim penghujan.

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan pada awal musim penghujan.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap berbagai penyakit yang sering muncul pada musim hujan, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Melansir laman kemkes.go.id, di Indonesia, DBD merupakan masalah kesehatan serius karena prevalensinya cukup tinggi dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).

Secara kumulatif, pada 2023 dilaporkan terdapat 114.720 kasus dengan 894 kematian.

Pada minggu ke-43 tahun 2024, dilaporkan 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dr. Ina Agustina mengatakan, tren DBD selama empat tahun terakhir, Incidence Rate (IR) DBD mengalami peningkatan.

Sedangkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian akibat dengue mengalami penurunan.

"Untuk kasus DBD memang cenderung mengalami peningkatan, namun untuk angka kematian dibandingkan jumlah kasusnya ini cenderung menurun," kata Ina Agustina Isturini.

Ina melanjutkan, Kemenkes pun telah mengeluarkan strategi nasional penanggulangan dengue tahun 2021 hingga tahun 2025 dengan enam strategi.

"Berbagai upaya penanggulangan dengue telah dilakukan. Jadi, semua kita intervensi, lingkungannya kita intervensi, nyamuknya juga, manusianya juga," lanjutnya.

Berikut enam strategi nasional penanggulangan DBD dari Kemenkes:

Baca juga: Rekomendasi Minuman yang Cocok Dikonsumsi saat Musim Hujan, Dapat Hangatkan Tubuh dan Jaga Kesehatan

  • Pertama, penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan.
  • Kedua, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue.
  • Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.
  • Keempat, peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan.
  • Kelima, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan.
  • Keenam, pengembangan kajian, invensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

Lebih lanjut, dr. Ina menambahkan, langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan pada awal musim penghujan yakni:

1. Melaksanakan upaya mencegah penyebaran DBD antara lain dengan penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum.
  • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, tempayan dan lain-lain.
  • Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk seperti botol bekas, ban bekas dan lain-lain.
  • Plus Cara Lain: memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan lain-lain.

2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dengan menunjuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di rumah masing-masing.

3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat secara terus-menerus melalui penyuluhan langsung dan/atau melalui media cetak dan/atau media elektronik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini