Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia atau WHO mendesak Tiongkok untuk mengungkap asal usul virus Covid-19 yang menjadi pandemi.
Lima tahun lalu, tepatnya tanggal 31 Desember 2019, Kantor Perwakilan WHO di Tiongkok membuat pernyataan media mengenai kasus 'pneumonia virus' di Wuhan, Tiongkok.
Kemudian, dalam beberapa minggu, bulan, dan tahun setelah itu, Covid-19 datang berkembang menjadi pandemi dan membuat banyak pelajaran di kehidupan dunia.
“Kami terus meminta Tiongkok untuk berbagi data dan akses sehingga kami dapat memahami asal-usul Covid-19. Ini adalah keharusan moral dan ilmiah. Tanpa transparansi, berbagi, dan kerja sama antarnegara, dunia tidak dapat mencegah dan mempersiapkan diri secara memadai untuk epidemi dan pandemi di masa mendatang,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers beberapa lalu.
Baca juga: Rayakan Natal Bareng Keluarga Asmirandah Kenang Perjuangan Lahirkan Anak Saat Pandemi Covid-19
Di tahun 2020 lalu, seluruh dunia mengaktifkan sistem darurat setelah WHO menerbitkan panduan komprehensif mengenai SARS-CoV-2 pertama.
Sejak saat itu, pihaknya terus mengumpulkan para ahli dan kementerian kesehatan dari seluruh dunia, mengumpulkan dan menganalisis data tentang SARS-CoV-2 pertama.
“Kami menandai tonggak sejarah ini, mari kita luangkan waktu untuk menghormati kehidupan yang berubah dan hilang. Kami mengucapkan terima kasih kepada para petugas kesehatan yang telah berkorban begitu banyak. Semua berkomitmen untuk belajar dari Covid-19 untuk membangun masa depan yang lebih sehat,” ungkap dia.
Diketahui pandemi Covid-19 membuat lebih 775,5 juta orang di dunia terkonfirmasi positif Covid-19 dengan angka kematian menyentuh 7 juta orang, seperti yang dilaporkan hingga 13 April 2024.
Sementara di Indonesia, angka kasus konfirmasi Covid-19 berdasarkan data Kemenkes sebanyak 6,4 juta kasus dengan kematian mencapai 157 ribu orang.
WHO pun mengumumkan per 5 Mei 2023, Covid-19 sudah tidak lagi menjadi kedaruratan internasional hal ini juga membuat hampir semua negara melonggarkan protokol kesehatan berupa pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.