News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berikut Langkah-langkah Penanganan Anak yang Alami Muntah dan Diare

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak sakit perut.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak sering kali mengalami muntah hingga diare dalam masa tumbuh kembangnya.

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah, dr. Radhian Amandito, Sp. A pun bagikan step by step penanganan saat anak alami muntah dan diare.

Sebelumnya, ia menjelaskan jika muntah pada anak biasanya terjadi akibat adanya kondisi lain yang mendahuluinya.

"Bisa jadi seperti ada demam, influenza atau bahkan ada infeksi," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah, Senin (1/1/2024).

Untuk membedakannya, orang tua bisa memantau aktivitas muntah anak 6-8 jam.

"Kalau setelah itu sudah berhenti mungkin memang ternyata itu hanya karena ada respons dari demam," imbuhnya.

Namun, jika muntah terjadi lebih dari 8 jam, maka kemungkinan memang ada terjadi infeksi dalam saluran pencernaan.

Biasanya, setelah muntah juga akan diikuti dengan gejala diare atau sakit perut.

Nah, langkah yang harus dilakukan orang tua pertama kali adalah harus memerhatikan cairan tubuhnya.

"Jadi kita harus pastikan, sekali kita lihat dari pipisnya. Kalau sudah mulai berkurang, kemudian air mata juga sudah berkurang, atau anak lebih lemas takutnya sudah ada tanda dehidrasi," sambungnya.

Baca juga: Amankah Jika Anak Demam, Muntah, dan Diare Usai Vaksin Polio nOPV2? Ini Penjelasan Komnas KIPI

Berarti, penanganan yang paling utama adalah pemberian cairan.

Pemberian cairan seperti apa? Menurut dr. Radhian adalah yang paling penting cairan mengandung elektrolit.

Atau mungkin, banyak dikenal dengan oralit. Minuman oralit ini sangat penting diberikan.

Cara pemberiannya, kalau berat badannya sekitar 10 kilogram, mungkin bisa diberikan sekitar 1 sampai 200 mililiter.

Tahap selanjutnya, baru orang tua bisa memberikan makanan padat seperti buah-buahan.

Tapi, hindari buah-buahan yang bersifat asam.

Pemberian buah bisa pula dicampur dengan sirup atau madu.

"Ini juga bisa naikkan kalori, sehingga bisa menaikkan gula darah. Mamun bila kondisi masih tambah parah maka perlu dibawa ke dokter. Ditakutkan telah terjadi dehidrasi," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini