TRIBUNNEWS.COM - Pijat bayi tidak boleh sembarangan, perlu orang dengan keahlian khusus untuk melakukannya.
Bagi sebagian orang, pijat bayi dipercaya dapat merangsang pertumbuhan otot dan saraf.
Namun yang jadi pertanyaan, apakah pijat bayi itu aman? Menurut Dr. Triana Darmayanti Akbar, Sp.A dari Rumah Sakit Jakarta, pijat pada bayi cukup baik, tetapi harus dilakukan dengan metode dan cara yang tepat.
Tidak semua orang dapat melakukan pijat bayi, karena diperlukan keahlian khusus. Bahkan, seorang dokter anak pun harus dibekali keterampilan kursus agar dia dapat melakukan pijat bayi.
"Semua itu harus ada ilmunya dan teknik yang benar. Pijat bayi bagus, selama benar melakukannya dan efeknya pun bagus," ujar Triana.
Triana menambahkan, pijat bayi memang dapat membuat bayi lebih cepat tumbuh dan daya tahan akan lebih baik. Jadi, bagi anda yang ingin melakukan pijat pada bayi, sebaiknya serahkan kepada orang-orang yang memang ahlinya. Ia berpesan, jangan pernah melakukan pijat bayi tanpa adanya keahlian khusus.
Pijat bayi, seperti yang pernah diungkapkan Dr Utami Roesli SpA, IBCLC, CIMI, merupakan terapi sentuh paling kuno dan populer. Meski kuno, pijat bayi tetap banyak manfaat dan sebaiknya dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali.
Sejumlah ahli menyatakan, pemijatan sebaiknya dilakukan setelah bayi melewati usia tiga bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu lemah untuk dipijat. Sementara ahli lain menyarankan pemijatan dilakukan mulai usia bayi beberapa minggu dengan alasan pijatan dapat membantu bayi melewati masa transisi dari dalam rahim ke dunia luar.
Selamat melakukan pijat bayi yang sehat dan aman.