TRIBUNNEWS.COM - Menurut Dr Jean-Michel Lecerf, penulis buku Everyone’s true weight, tidak semua makanan berlemak dan manis penyebab dari tumpukan lemak pada tubuh.
Sebuah studi yang diselenggarakan pada tahun 2009 silam, seorang Endocrinologist dan Kepala Bagian Nutrisi di Pasteur Institute, menemukan bahwa penambahan berat badan tidak selamanya akibat mengonsumsi makanan yang kaya lemak, bisa juga karena kadar kalsium pada tubuh Anda cenderung rendah.
Selanjutnya, untuk menguatkan pernyataan bahwa bukan hanya makanan yang menyebabkan diet gagal, seorang ahli nutrisi dari Task Force of Obesity and Overweight (GROS) mengatakan bahwa bagaimana pandangan Anda terhadap jenis makanan yang memengaruhi bentuk tubuh Anda.
“Orang yang tengah diet, umumnya banyak pantangan. Hal seperti ini sebenarnya membuat mereka semakin ingin makan. Maka dari itu, ketika keinginan untuk mengonsumsi satu jenis makanan di luar menu diet menyerang, longgarkan aturan dan biarkan diri Anda menikmatinya,” ujar Dr Jean-Philippe Zermati, seperti dikutip dari Marie France Asia.
Mekanisme berdiet yang umum diterapkan oleh sejumlah orang sekarang ini adalah dengan mengonsumsi satu jenis makanan tertentu saja. Padahal tubuh kita membutuhkan nutrisi sesuai pola makan empat sehat lima sempurna. Maka dari itu, tak sedikit orang yang menjalani diet karbohidrat, berakhir dengan mengonsumsi nasi, piza, roti, dan mie dalam porsi yang lebih besar dibandingkan sebelum mereka berdiet.
Melanggar diet sesekali saja tidak membuat tubuh mendadak kembali gemuk. Misalkan Anda sedang ingin satu tangkup burger keju, jangan ditahan-tahan, makan dan nikmatilah. Namun, seimbangkan dengan meminum air putih yang banyak agar metabolisme berjalan lancar. Yang biasa terjadi adalah saat seseorang merasa gagal diet hanya karena mencamil sepiring kentang goreng, akhirnya malah melupakan semua aturan dan terus makan lebih banyak.
Kompas.com/ Sumber : marie france asia