Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesehatan saluran cerna memegang peranan penting dalam fase pertumbuhan otak anak. Bila saluran cerna anak terganggu, bisa dipastikan otak anak tak dapat berkembang secara optimal. Anak pun tak dapat menjadi anak yang cerdas sebagaimana diimpikan orang tuanya.
"Bila terganggu, saluran cerna tidak dapat bekerja maksimal dalam menyerap gizi dari makanan untuk otak. Sekaya apapun gizi makanannya tetap akan terbuang percuma," ujar Pakar Gizi Dr. Saptawati Bardosono dr., M.Sc., saat diskusi "Gut Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas" yang digelar Nestle, Kamis (3/4/2014).
Probiotik atau bakteri yang baik menjadi kunci saluran cerna anak yang sehat. Ada tiga jenis probiotik yaitu lactobacillus reuteri, eubacteria, dan bifidobacterium.
Saptawati menjelaskan beberapa jenis probiotik memang ditemukan di beberapa permukaan saluran cerna. Probiotik tersebut memilik fungsi tersendiri pada setiap saluran cerna.
Lactobacillus reuteri pada usus misalnya berfungsi menjaga kekuatan dinding saluran usus agar tetap kokoh dari serangan bakteri jahat penyebab penyakit pencernaan seperti diare.
Selain usus, lactobacillus reuteri juga ditemukan di dalam rongga mulut, lumbung, usus halus, dan vagina. Kendati sudah terdapat dalam tubuh, dosisnya tetap harus didukung dengan asupan probiotik dari luar tubuh.
Dikatakan Saptawati, air susu ibu (ASI) terbukti mengandung lactobacillus reuteri yang terbukti mampu mengurangi berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kolik, konstipasi, dan diare.
Oleh karena itu, Saptawati kembali menegeskan pentingnya pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama sejak bayi lahir.
"Perkembangan otak paling krusial terjadi sebelum anak berusia dua tahun. Selama periode itu, otak mereka berkembang menjadi 80 persen dari otak seutuhnya. Oleh karena itu, pastikan otak mereka berkembang secara optimal dengan menjaga kesehatan saluran cernanya," tuturnya.
Ia juga menambahkan menjaga saluran cerna sebaiknya sudah harus dimulai sedini mungkin sejak calon ibu dinyatakan hamil. Langkah awal yang dapat diambil adalah mengonsumsi makanan bergizi dan hindari stres yang berlebih.