TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data dari Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup.
Nah, untuk menekan angka kematian ibu ini, Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah pengurangan.
Berikut lima langkah pengurangan seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan,
Anung Sugihantono di Jakarta, Senin (21/4/2014).
- Intervensi di hilir dan hulu
Kementerian Kesehatan akan memperbanyak tenaga kesehatan di daerah terpencil. Perhatian juga diberikan di Jawa. karena jumlah kehamilan jauh lebih banyak. Bahkan, sejumlah tempat jangkauan pelayanannya masih dirasa kurang.
- Lengkapi sarana dan prasarana
Kemudahan akses kesehatan menjadi kunci menurunkan angka kematian ibu. Tidak hanya di asilitas kesehatan dasar tapi rujukan sehingga mampu menyelamatkan bunda.
- Penyediaan Obat
Sebagai langkah perluasan akses dan mutu, Kementerian Kesehatan akan menyediakan obat ini dalam satu kesatuan dengan sistem layanan kesehatan.
- Tingkatkan Pemahaman tentang Kehamilan
Perlu ditekankan pemahaman tentang kehamilan bahwa hamil bukan risiko pernikahan, tapi dilihat sebagai tujuan utama. Artinya jangan sampai kehamilan tidak disiapkan.
- Melakukan riset-riset melalui badan penelitian dan pengembangan.
Salah satunya menganlisis kasus terjadinya peristiwa atau fenomena kematian ibu melahirkan sangat tinggi di daerah. Melalui riset ini akan bisa diketahui apa yang menjadi penyebabnya. (Eko Sutriyanto)