TRIBUNNEWS.COM – Banyak orangtua sering memukul anak mereka, bahkan lebih sering dari yang mereka akui. Mengejutkannya, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan, "orangtua yang memukul anaknya" adalah hal umum dan biasa ditemui.
Sebuah penelitian menegaskan, memukul anak-anak ternyata tidak menyelesaikan masalah. Pasalnya, sebagian besar anak akan kembali berulah dalam waktu sepuluh menit ke depan.
Dilansir dari Heath Day, sebagai bagian dari penelitian, para peneliti dari Southern Methodist University, di Dallas menempatkan perekam suara di rumah 33 keluarga yang berbeda.
Selama enam hari, para peneliti mengungkapkan sekurang-kurangnya anak dipukul orangtua sebanyak 41 kali pada 15 keluarga yang berbeda. Sebanyak 75 persen dari insiden tersebut, menunjukkan anak "yang dipukul" akan nakal lagi hanya dalam waktu 10 menit.
Pemimpin penelitian, Dr George Holden, mengatakan berdasarkan hasil penelitian, orangtua yang banyak "berteriak" lebih mungkin untuk memukul anak-anak mereka.
"Orangtua sering memukul anak-anak mereka atas kesalahan yang sepele, dan beberapa ibu melakukannya lebih banyak dari data laporan yang pernah diidentifikasi. Hal ini nyata. Sebab, rekaman memberikan informasi faktual, yang tidak bisa diberikan oleh data laporan," ujar Holden.
Tak hanya itu, Holden menambahkan pukulan tersebut tak memberikan efek yang berarti. "Sebaliknya, saat orangtua berpikir memukul anak dapat mengatasi masalah, sebenarnya hal itu tidak bekerja. Namun, lebih dari itu, pukulan dapat mengakibatkan perilaku anak lebih agresif, mudah cemas, bahkan depresi," ungkapnya.
Tahun lalu, sebuah penelitian dari University of Michigan menunjukkan, seiring berjalannya waktu, "memukul" akan menyebabkan perilaku anak memburuk. Sementara, studi lain yang dilakukan oleh para peneliti di Columbia University di New York, mengungkapkan anak berusia lima tahun yang kerap dipukul oleh orangtuanya akan tumbuh cenderung lebih agresif dan lebih sering melanggar peraturan di sekolah.
Di sisi lain, penelitian ini juga menunjukkan, anak-anak yang dipukul oleh ayah ketika mereka berumur lima tahun, berdampak buruk pada kemampuan berbicara dan bahasa mereka.