TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Persoalan gizi masih terus menghantui Jawa Tengah. Masih saja ditemukan banyak kasus balita gizi buruk, meski peringatan Hari Gizi Internasional digelar setiap tanggal 28 Februari.
Kondisi ini dipicu karena kesadaran pemenuhan gizi masyarakat yang rendah menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang dan menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang berdampak pada penurunan kualitas.
Untuk itu, PT Phapros, Tbk melalui dana CSRnya dan PKPU meluncurkan program SEHATI dengan mengambil tema “Sehatkan Keluarga dan Buah Hati Indonesia" di Desa Pringsari Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
"Program ini dirancang untuk menjaga terpenuhnya gizi balita dan ibu hamil khususnya di kabupaten dan kota Semarang," ungkap Direktur Produksi PT. Phapros Tbk Sri Utami, Apt, MM, Selasa (17/6/2014).
Dikatakannya, kualitas manusia itu ditentukan pemenuhan gizi selama dalam kandungan, maka pemenuhan gizi ini sangat penting bagi tumbuh kembang seorang.
Program SEHATI ini akan dijaga keberlanjutannya, keberlanjutan ke depan dan jangkauannya, dalam artian tidak hanya lingkungan sekitar Phapros saja yang digarap tetapi meluas dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
Program Sehati merupakan program pemulihan gizi pada balita yang berbasis posyandu dan pemantauan perkembangan pada ibu hamil. Program pendampingan akan dilakukan oleh PKPU Selama satu tahun.
Selain peresmian program SEHATI, PKPU turut menggelar posko Posyandu, Bank Sampah serta pengobatan gratis dengan menghadirkan tenaga dokter, apoteker dan relawan kesehatan.