News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bahaya di Balik Pakaian Baru untuk Bayi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Memilih pakaian bayi ternyata tak hanya memerhatikan bahannya yang halus dan lembut, tetapi juga hal-hal lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Textil Indonesia yang berada di bawah Departemen Perindustrian, ternyata masih banyak  pakaian bayi yang mengandung bahan dan pewarna kimia yang sebetulnya secara hukum dilarang untuk digunakan.

Selain itu, papar Quri Siti Mirah  dari Balai Besar Textil Indonesia, dalam pakaian bayi juga bisa saja terdapat kandungan kimia yang disebut formaldehida. Senyawa kimia ini mudah terserap kain dan digunakan secara luas di industri tekstil pakaian sebagai resin penyempurna.

"Jika kadarnya hanya sekitar 20-30 g per kg, masih tidak apa-apa, dan diizinkan secara hukum. Tetapi jika sudah lebih dari itu bisa berbahaya, apalagi jika dijadikan pakaian bayi. Sebab banyak efek buruk yang bisa disebabkan oleh formaldehida ini," tuturnya dalam sebuah acara bincang-bincang tentang pakaian bayi  di Jakarta.

Quri memaparkan, efek yang dapat ditimbulkan oleh kandungan formaldehida  yang tinggi ini antara lain:

1. Mengakibatkan  iritasi  yang tinggi pada selaput lendir (mata).
2. Mengakibatkan peradangan pada sistem pernapasan.
3. Menyebabkan peradangan pada kulit.
4. Menyebabkan alergi yang signifikan.

Pada pakaian bayi, kandungan formaldehida yang diizinkan penggunaannya, lanjut Quri, bisa hilang dengan sendirinya jika sudah dicuci bersih sebanyak 1-2 kali pencucian. Oleh karena itu, saran Quri, ketika baru membeli pakaian baru untuk bayi , sebaiknya memang dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.

"Ciri pakaian yang mengandung formaldehida tinggi, ketika dicium baunya menyengat  hingga membuat mata perih. Atau jika memakai sablon, bau sablonnya sangat menyengat. Bayangkan saja, orang dewasa saja bisa perih matanya, apalagi bayi?" tukas Quri.

Efek yang akan dialami oleh manusia yang terpapar zat formaldehida ini memang langsung terasa, baik oleh indera penciuman maupun indera peraba atau kulit.

"Lain halnya jika zat kimia yang digunakan pada tekstil mengandung karsinogenik, misalnya menggunakan zat pewarna AZO atau rantai kimia yang bersifat karsinogenik, yang dapat menyebabkan kanker. Dampaknya bertahap dan memakan waktu lama, tapi sangat berbahaya," tegasnya. (Tabloidnova.com/Intan Y. Septiani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini