News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Bergizi Gratis

Daun Kelor Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis, Berapa Jumlah Kandungan Kalsiumnya ?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasionista Fansuri memetik daun Kelor yang akan diolahnya jadi produk obat herbal, kue, pizza, jus, dan bahkan sabun. Osi atau Pasionista Fansuri berasal dari Kampung Nangahure, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Jadi Menu Alternatif Pengganti Susu di Program Makan Bergizi Gratis, Berapa Jumlah Kandungan Kalsium pada Daun Kelor?

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) sebentar lagi akan memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Persiapan terus dilakukan termasuk ketentuan menu makanan yang akan disajikan.

Salah satunya adalah menyiapkan menu alternatif pengganti susu yakni telur untuk protein dan daun kelor untuk memenuhi kalsium.

Menu alternatif ini dikhususkan pada daerah yang kesulitan mendapatkan suplai susu sapi.

"(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor," jelas Kepala BGN Dadan Hindayana usai mengikuti Rakortas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Lalu berapakah jumlah kandungan kalsium pada daun kelor?

Mengutip dari laman BRIN, tanaman bernama latin Moringa oleifera Lam ini memiliki kandungan kalsium yang tinggi.

"Kandungan kalsium kelor lebih tinggi dibanding tanaman lain. Bahkan, jika dibandingkan dengan susu sapi sekalipun. Padahal selama ini susu sapi dikenal sebagai sumber utama kalsium bagi manusia," ujar Peneliti Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Ridwan.

Dari sejumlah literatur, Doktor lulusan IPB ini mengungkapkan bahwa susu sapi rata-rata mengandung 143mg/100 gr kalsium, sedangkan kandungan kalsium daun kelor kering dapat mencapai 17 kali lipatnya.

Ridwan juga pernah menganalisis dan membandingkan kandungan kalsium daun kelor dari beberapa daerah di Indonesia.

Hasilnya ada yang mencapai hingga 21 kali lipat, yaitu mencapai 3000mg/100gr.

“Sehingga jangan heran, jika di NTT pernah mewajibkan masyarakatnya mengonsumsi kelor, khususnya bagi ibu hamil dan menyusui,” tutur dia.

Lebih dari itu ujarnya, tanaman ini juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sekitar 25-34 persen, setara dengan kandungan protein pada kacang-kacangan.

Kandungan vitamin dan mineral dalam kelor juga terbukti mencukupi gizi harian yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tak heran jika pada beberapa tahun belakangan, tanaman dengan julukan The Miracle Tree oleh World Healthy Organization ini selain jadi makanan, juga dijadikan bahan baku untuk obat-obatan bahkan kosmetik.

“Kelor juga mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, antifungi, antiinflamasi, antikanker, anti obesitas, dan anti kolesterol,” kata Ridwan.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini