News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Salah Pilih Mainan Sebabkan Tumbuh Kembang si Kecil Tak Maksimal

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM   - Dunia anak adalah dunia bermain. Bahkan boleh dibilang, tugas anak-anak hanya bermain dan bermain. Begitu bangun tidur mereka pasti ingin bermain, begitu pula siang saat makan siang pasti mereka bermain. Uniknya, benda apa pun bisa menjadi mainan bagi mereka.

Namun, anak tak bisa dibiarkan bermain sendiri, dan diberi mainan tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya.

"Prinsip belajar itu harus menyenangkan, dan kita sebagai orangtua harus mampu memilih mainan yang sesuai dengan umur anak. Mainan berfungsi untuk membantu perkembangan anak. Sayangnya masih banyak orangtua yang bingung memilih mainan yang tepat untuk anak ," papar psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, saat talkshow  bersama Fisher-Price di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Fisher-Price memperkenalkan mainan dengan konsep Play IQ, yang dirancang agar orangtua lebih mudah memilih mainan yang tepat untuk anak . Pemilihan mainan anak memang penting, karena jika mainan tersebut tidak sesuai dengan umur anak, akan membuat perkembangan si kecil tidak maksimal. Dengan kata lain, tidak semua mainan bermanfaat untuk anak .

Misalnya, anak umur satu tahun yang sedang senang-senangnya belajar berjalan diberikan mainan untuk anak tiga tahun. Maka anak itu akan kehilangan minat, dan bisa menimbulkan stres karena mainan tersebut terlalu sulit untuk dimainkan.

Sebaliknya, anak umur dua tahun yang sedang senang-senangnya belajar bicara jika diberi mainan untuk anak umur satu tahun akan membuat kemampuannya tidak berkembang. Anak merasa mainan tersebut tidak menantang sehingga ia bisa kehilangan minat untuk bermain.

Menurut Vera, membeli mainan prinsipnya berbeda dengan membeli baju. Ketika membeli baju kita sengaja membeli dengan ukuran yang lebih besar sehingga bisa dipakai lebih lama seiring pertumbuhan badan anak. Tetapi hal ini tidak berlaku saat membeli mainan.

"Mainan haruslah disesuaikan dengan usia, serta minat apa yang sedang berkembang pada anak. Membeli mainan tidak bisa hanya dengan melihat fisik, seperti karena warnanya bagus, tetapi orangtua harus memikirkan juga manfaatnya untuk anak," ujar pakar perkembangan anak ini.

Fisher-Price sendiri mengembangkan tujuh kepribadian pada anak untuk menentukan tipe-tipe anak yang unik. Ada tipe anak yang lebih suka bermain dengan fisiknya, yaitu dengan bergerak. Ada juga tipe anak yang lebih suka bermain dengan hanya duduk diam dan berpikir.

Rentang perhatian anak usia dini masih pendek-pendek sehingga dia cepat bosan. Ini kembali lagi kepada peran orangtua mereka. Semua tergantung kepada kreativitas dari orangtua, karena anak tidak bisa kita suruh untuk berpikir kreatif.

"Mereka membutuhkan stimulus-stimulus dari orangtua, seperti orangtua memberikan pengertian tentang kegunaan mainan tersebut, serta cara bermainnya. Hanya dengan satu mainan, ternyata dapat dilakukan beberapa cara bermain," terang Vera memberi contoh.

Bersama Fisher-Price, diharapkan orangtua bisa menerima berbagai informasi yang tepat, sehingga lebih mengetahui apa yang penting dalam setiap tahapan tumbuh kembang anak, terutama sejak lahir hingga usia 18 bulan. Selain itu, orangtua juga dapat memiliki pengetahuan untuk memilih mainan yang tepat  untuk anak sehingga dapat mendukung perkembangan anak. (Tabloidnova.com/Sheila Mawadda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini