TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang tua pasti mendambakan buah hatinya tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan pintar. Lantas bagaimana mewujudkannya? Semuanya bergantung pada bagaimana bagaimana otak anak berkembang selama periode emas atau 1.000 hari pertama sejak pembuahan.
Selama masa itu, otak anak sedang mengalami perkembang paling optimal. Dimulai ketika otak mulai terbentuk di janin.
"Dalam proses terbentuknya otak, terdapat serabut-serabut otak yang ikut berkembang. Inilah bagian terpenting otak. Semakin banyak serabut, semakin baik kualitas otak," ujar dr. Boy Abidin, SpOG, saat Prenagen Pregnancy Educational Journey di Kota Kasablanka, Sabtu (25/10/2014).
Dr. Boy mengibaratkan serabut tersebut seperti kabel. Semakin banyak kabel berarti semakin banyak informasi yang terkoneksi di dalam otak.
Intensitas serabut otak bergantung pada asupan nutrisi yang masuk ke dalam janin melalui tubuh ibu. Maka penting bagi para ibu hamil untuk mengonsumsi makanan bergizi selama masa kehamilan,
"Bila perlu, saat masa pembuahan karena umumnya calon orang tua baru tahu ibu hamil saat usia kandungan sudah memasuki usia 5 minggu," ujar dr. Boy.
Adalah asam folat, salah satu jenis vitamin yang paling berperan penting untuk menstimulasi perkembangan otak secara optimal. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kecacatan otak (neural tube defects) dan anancephaly atau kondisi otak tidak terbentuk maksimal, bayi pun tidak tumbuh sempurna.
Secara alami, asam folat terdapat pada sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, lalu kacang-kacangan, serta buah pisang dan alpukat. Daging ikan dan hati ampel juga mengandung asam folat.
Supaya asupan asam folat kian optimal, dr. Boy sangat menganjurkan untuk mengonsumsi susu ibu hamil yang kaya asam folat, seperti yang ditawarkan Prenagen.
"1.000 atau 3 tahun sejak hari pertama sejak pembuahan merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Jadi diharapkan, orang tua harus benar-benar memastikan asupan nutrisi untuk perkembangan otak anak mereka terpenuhi," katanya.