TRIBUNNEWS.COM - Pada masa batita, anak-anak pada umumnya tengah mempelajari fungsi tubuh mereka dalam cara yang baru, karena itu ada kalanya gerak mereka tampak sangat canggung, misalnya jatuh saat berjalan atau menabrak benda-benda.
Semakin aktif dan ingin tahu batita Mama, semakin sering dia menderita kecelakaan fisik. Tapi jika gerak canggungnya semakin parah—misalnya ia menabrak tembok atau meloncati dua anak tangga sekaligus tanpa sengaja—ada baiknya Mama mulai waspada. Jangan selalu remehkan gerak canggung batita karena bisa jadi hal itu merupakan penanda adanya gangguan yang lebih serius.
Kecanggungan yang tampak nyata—misalnya, batita Mama terjatuh saat ingin duduk karena salah mengira posisi kursi atau mencoba menaruh balok-balok di atas meja tapi malah menjatuhkannya ke lantai—seringnya hal yang normal pada anak-anak yang masih muda. Meski begitu, kecanggungan juga bisa menjadi penanda adanya masalah penglihatan, seperti rabun dekat atau mengalami kesulitan dengan persepsi kedalaman (kemampuan sistem visual untuk melihat posisi relatif dari objek di bidang visual).
Kelemahan dan kontrol motorik yang buruk dari otot-otot yang kaku dan kejang maupun yang lemas dan lemah bisa menjadi pertanda adanya lumpuh otak ringan. Kecanggungan yang baru atau yang tiba-tiba menjadi parah bisa menjadi pertanda adanya gangguan degeneratif progresif, seperti distrofi otot atau artritis remaja. Dan jika batita Mama baru-baru ini terjatuh dan tiba-tiba tampak sulit berdiri dengan stabil, dia mungkin mengalami gegar otak.
Anak yang tampak lebih canggung daripada teman-teman sebayanya, punya masalah dalam menggenggam benda-benda, cenderung berlari ke arah anak lain, dan menderita ketertinggalan di keterampilan motorik lainnya, mungkin mengalami gangguan koordinasi gerak. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung memiliki berat tubuh berlebih (overweight) dan masalah lain seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas—Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD). Untuk membantu anak-anak dengan kondisi ini, dorong mereka untuk sering berolahraga atau pun latihan fisik lainnya.
Jika Mama menduga batita Mama mengalami kecanggungan yang tidak biasa dibandingkan teman-teman sebayanya, sebaiknya Mama segera mengonsultasikannya kepada dokter Mama. Jika kecangungan anak Mama tampaknya disebabkan oleh gangguan fisik ataupun syaraf, dokter Mama mungkin akan merekomendasikan sejumlah tes termasuk tes mata, MRI, atau pun X-ray. Kacamata tentunya bisa membantu mengatasi sebagian besar gangguan mata.
Melihat bahaya yang tersembunyi di balik kecanggungan anak yang tidak biasa, ada baiknya untuk Mama waspada dan jangan selalu remehkan gerak canggung batita.