News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tukang Bubur Bayi Benar Tanpa Bahan Pengawet Gak Sih?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Di antara para penjual bubur bayi, ada yang di booth-nya terpampang tulisan "Tanpa Bahan Pengawet, Tanpa Garam, Tanpa Gula, Tanpa MSG". Lalu, bagaimana rasanya? Betulan hambar. Yang terasa hanyalah kaldu.

Bahkan, nomor uji lab Dinas Kesehatan pun disertakan selain keterangan bahwa bubur MPASI-nya dibuat dari bahan-bahan organik. Bubur MPASI memang wajib sehat. Sementara embel-embel "organik" kadung dipercaya sebagai "sehat" pula.

Ternyata, tukang bubur bayi semacam itu tak selamanya jujur. Cobalah cicipi rasa bubur MPASI yang dijajakan di satu perumahan di kawasan Japos Tangerang Selatan. Si penjual mengaku memasukkan garam dan gula ke dalam bubur bayi itu. Padahal, ia mengantongi izin dari dinas kesehatan setempat (No.142 tahun 2010).

Mungkin karena dirasa enak (oleh lidah pembelinya yang adalah orang dewasa), bubur ini sudah habis terjual sebelum pukul 8.00 dengan harga Rp 3500 per porsi. Menunya setiap hari juga berbeda.

"Bubur bayi sehat" apakah menyehatkan, memang perlu diteliti lebih lanjut. Cuma yang pasti, usaha yang dilakukan para penjual bubur ini memang jitu. Praktis, enak, murah, dan langsung dari panci panas, siapa yang tak suka makanan seperti itu.

Tapi toh kalau dilihat dari segi praktisnya, bubur MPASI buatan pabrik sebetulnya tak kalah. Cukup dicampur dengan air hangat, jadilah bubur yang siap disantap. Tambahan lagi, kandungan gizinya presisi dan teruji oleh BPOM maupun Kemenkes.

Saat ini ada juga katering makanan sehat untuk bayi dan anak yang mengklaim menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Kemasan makanannya pun dikemas cantik dan higienis. Tak heran jika harganya pun tak murah.

Tetapi, membuat bubur bayi sendiri masih diyakini para ibu lebih aman dan terjamin. Rasanya juga lebih beragam, sehingga si kecil tidak bosan. Bahkan, tak sedikti yang rela keluar uang lebih demi membeli bahan makanan organik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini